wartaperang - Jumlah korban tewas akibat serangan terjadi di negara bagian Assam di timur laut India, di mana orang-orang bersenjata menembaki sebuah pasar yang ramai, memakan korban 15 orang tewas pada hari Sabtu ketika tiga orang lainnya meninggal karena luka-luka mereka.

Korban tewas termasuk seorang militan dari faksi Front Demokratik Nasional Bodoland (NDFB), yang telah melakukan kampanye selama puluhan tahun untuk mendirikan sebuah negara merdeka bagi rakyat adat Bodo.

Polisi mengatakan bahwa sekitar enam pria bersenjata berada di balik serangan hari Jumat, salah satunya kemudian dibunuh oleh pasukan keamanan yang sedang mencari penyerang lainnya.

"Satu orang meninggal pada Sabtu pagi dan dua lagi meninggal saat menjalani pengobatan semalam. Jumlah korban tewas akibat serangan itu sekarang 15 termasuk salah satu militan," demikian menurut Menteri Kesehatan negara bagian Assam Himanta Biswa Sarma mengatakan kepada AFP, Sabtu.

Sarma mengatakan bahwa sekitar 900 tentara dan bala bantuan polisi telah mencapai lokasi serangan di Balajan, sekitar 220 kilometer (140 mil) barat dari kota utama Assam Guwahati dan dekat perbatasan dengan Bhutan.

"Mereka sudah mulai melakukan operasi besar-besaran menyisir penyerang dan sedang didukung oleh pasukan keamanan di sisi lain dari perbatasan internasional," tambahnya.

Menteri terpilih baru dari Assam Chief Sarbanand Sonowal, dari partai dimana Perdana Menteri Narendra Bodi - Bharatiya Janata Party (BJP) berasal, mengutuk pembunuhan dan berjanji melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku.

Pada hari Jumat, Modi juga mengungkapkan kesedihannya karena tewasnya beberapa orang di Twitter.

"Sedih karena serangan di Kokrajhar (kabupaten). Kami sangat mengutuk itu. Pikiran & doa kami bersama dengan keluarga korban & mereka yang terluka," kata perdana menteri.

Timur laut India selama beberapa dekade telah mengalami kerusuhan antara kelompok-kelompok etnis dan separatis.

Assam telah relatif damai dalam beberapa tahun terakhir, namun ketegangan terjadi antara masyarakat Bodo dan masyarakat lainnya di daerah, khususnya terhadap hak atas tanah.

Gerilyawan Bodo telah dalam beberapa tahun terakhir melancarkan serangan ganas pada pemukim Muslim dan masyarakat suku lain di negara teh yang tumbuh di Assam.

Pada tahun 2014 ribuan orang meninggalkan rumah mereka di Assam setelah serangkaian serangan terkoordinasi oleh pemberontak bersenjata menewaskan sedikitnya 69 orang tewas, 18 dari mereka anak-anak.

Dua tahun sebelumnya, bentrokan etnis di daerah yang sama menewaskan sekitar 100 orang dan menelantarkan lebih dari 400.000 orang.

sumber: al-arabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top