wartaperang - Setidaknya 15 orang tewas dalam serangan bom cluster Rusia hari Sabtu di provinsi Aleppo Suriah utara.

Pesawat-pesawat tempur Rusia menyerang sebuah kota di distrik Atarib Aleppo dengan bom cluster, seorang pejabat pertahanan sipil setempat mengatakan kepada Anadolu Agency.

"Setidaknya 15 orang tewas dan banyak lainnya terluka," tambahnya dengan nama anonim karena khawatir masalah keamanan.

Pejabat itu mengatakan, serangan itu telah meninggalkan jejak kerusakan besar dan penyelamat berjuang untuk mencari korban selamat di bawah puing-puing bangunan yang hancur.

Pada September tahun lalu, Rusia meluncurkan kampanye udara besar-besaran terhadap lawan dari rezim Bashar al-Assad.

Moskow mengatakan serangan udara ditujukan terhadap Negara Islam (ISIS/IS), sementara Washington dan oposisi Suriah mengatakan serangan Rusia menargetkan lawan Assad.

Homs: Jet Rezim dan Suriah Membunuh 30 Sipil di Pedesaan Bagian Utara

Sementara itu, pesawat tempur Rusia dan rezim Suriah terus melakukan pemboman di pedesaan utara provinsi Homs untuk hari ketujuh berturut-turut, menewaskan lebih dari 30 orang dalam 72 hari, kata para aktivis lokal.

Pesawat tempur meluncurkan rudal vakum dan bom cluster pada hari Minggu, melakukan 20 serangan di kota-kota Talbiseh, al-Ghantu, Teir Maalah, dan al-Dar al-Kabirah, serangan tersebut menyebabkan beberapa orang terluka dan penghancuran besar-besaran banyak rumah.

Reporter Zaman al-Wasl di Homs mengatakan pesawat rezim terus berada di atas pedesaan yang dikepung sepanjang hari dan pesawat Rusia menggantikan mereka di malam hari. Dia menambahkan, bahwa perlawanan Suriah menanggapi pemboman terus menerus di pedesaan utara Homs dan lingkungan al-Waer, dengan meluncurkan pada rudal Grad dan roket buatan local pada hari minggu di daerah sekitarnya al -Mousfat (5 kilometer barat dari kota Homs), dan beberapa lingkungan pro-rezim di Homs.

Sumber-sumber medis di pedesaan yang dikepung mengatakan kepada wartawan Zaman al-Wasl, "30 warga sipil telah tewas dalam 48 jam terakhir, 23 dari mereka meninggal pada hari Jumat dalam dua dalam pembantaian di al-Ghantu dan Talbiseh, di antara mereka adalah seluruh keluarga, dan 7 dari mereka meninggal pada Sabtu malam di al-Makrameh, al-Rastan, dan lingkungan al-Waer."

Pada hari Jumat, Pengadilan Tinggi Yudisial Homs mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan bahwa daerah yang dikendalikan rezim dianggap daerah militer dan menyarankan warga sipil di daerah rezim untuk menjauh dari militer, lokasi keamanan dan markas milisi pro-rezim. Pengadilan juga menuntut semua faksi yang menandatangani Pengadilan Tinggi Yudisial Homs kesepakatan untuk membom rezim di lingkungan pro-rezim pada setiap serangan terhadap warga sipil di pedesaan utara Homs atau lingkungan al-Waer.

sumber: ZA

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top