wartaperang - Amerika Serikat menyambut kerjasama militer Turki-Rusia di Suriah jika itu benar-benar dirancang untuk menargetkan ISIS, juru bicara Departemen Luar Negeri Elizabeth Trudeau mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada hari Kamis.

"Kami sudah sangat jelas bahwa jika Rusia benar-benar tertarik untuk ikut memerangi ISIL, untuk memerangi ancaman teror yang terus terang melibatkan seluruh komunitas global, kami akan menyambut minat mereka pada itu," kata Trudeau, mengacu pada ISIS.

Turki pada hari Kamis meminta Rusia untuk melakukan operasi bersama melawan ISIS di Suriah, setelah pembicaraan penting antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang bertujuan mengakhiri krisis dalam hubungan.

Komentar oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu datang ketika delegasi Turki berada di Rusia untuk melakukan pembicaraan yang bertujuan mengkoordinasikan tindakan di Suriah dan isu-isu bilateral lainnya.

"Kami akan membahas semua rincian. Kami selalu meminta Rusia untuk melakukan operasi anti-Daesh (ISIS) bersama-sama," kata Cavusoglu dalam wawancara langsung dengan televisi swasta NTV, menambahkan bahwa usulan itu masih di atas meja.

Cavusoglu mendesak Rusia untuk melawan "musuh bersama" yaitu ISIS di Suriah.

"Mari kita berjuang melawan kelompok teroris bersama-sama sesegera mungkin," kata menteri, peringatan dinyatakan bahwa kelompok itu akan terus berkembang dan menyebar ke negara-negara lain.

Erdogan mengunjungi kota kedua Rusia, Saint Petersburg, Selasa - dalam perjalanan pertamanya ke luar negeri sejak upaya kudeta pada 15 Juli.

Pertemuan langsung itu adalah yang pertama dengan Putin sejak ditembak jatuhnya jet tempur Rusia oleh angkatan udara Turki di perbatasan Suriah pada bulan November yang menyebabkan kerusakan hubungan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Anggota NATO Turki telah lama dikritik oleh mitra Baratnya untuk tidak memainkan peran penuh dalam memerangi ISIS, tapi mulai menaikkan keterlibatannya tahun lalu dengan menawarkan AS penggunaan sebuah pangkalan udara untuk melakukan serangan terhadap ISIS.

Tiga orang delegasi Turki di Moskow, yang terdiri dari wakil-wakil dari militer, intelijen dan dinas luar negeri, bertugas melaksanakan keputusan yang dibuat pada pertemuan puncak Selasa, mengatakan Cavusoglu.

Serangan Rusia di Raqqa

Meanwhle, serangan udara Rusia menghantam benteng ISIS di Raqqa Suriah utara pada Kamis menewaskan sedikitnya 30 orang, termasuk warga sipil dan militan, kata kelompok pemantau.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan 10 serangan menghantam kota dan pinggiran, melukai sedikitnya 70 orang lainnya.

Lembaga monitor ini tidak bisa menentukan berapa banyak dari mereka yang tewas adalah tentara ISIS.

sumber: al-arabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top