wartaperang - Negara Islam (ISIS/IS) mengklaim pemboman martir terhadap sebuah bus di Suriah dekat perbatasan Atmeh dengan Turki pada Minggu malam. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan serangan tersebut menewaskan sedikitnya 32 orang.

Bus itu membawa pejuang dari faksi pemberontak yang didukung asing, kata sumber-sumber pemberontak lokal.

ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dalam satu pernyataan pada hari Minggu, mengatakan ledakan itu menewaskan 50 pejuang dari Failaq al-Sham dan kelompok Nour al-Din Gerakan al-Zinki.

Pernyataan itu mengatakan pemberontak berasal dari kelompok yang didukung AS yang bepergian untuk melawan ISIS di provinsi Aleppo utara.

Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan sisa-sisa terbakar habis dari bus dan petugas medis mengobati orang yang terluka.

Televisi CNN Turk Turki melaporkan bahwa ledakan terjadi di pintu masuk ke kamp pengungsi Atmeh di Suriah, dekat persimpangan perbatasan, mengutip sumber-sumber lokal.

Observatory mengatakan telah menerima laporan bahwa dua tentara Turki tewas dalam serangan itu. Para pejabat Turki tidak segera tersedia untuk komentar.

Provinsi Idlib Suriah, di mana Atmeh terletak, adalah benteng oposisi yang didukung Turki yang melawan pemerintah rezim pimpinan Presiden Bashar al-Assad, dalam perang saudara multi-front yang telah berkecamuk di Suriah selama lebih dari lima tahun.

Dalam berita terkait lainnya, ISIS dilaporkan juga terus melakukan beberapa serangan terhadap lawannya. Di Irak, pasukan Peshmerga Albu Syaitah mendapatkan serangan dari ISIS dengan roket Grad. Peshmerga di distrik Kuwayr juga tidak luput dengan serangan mortar hawn kaliber 120 mm.




(click untuk lebih besar)

Dari wilayah Irak lainnya, baku tembak juga berlangsung antara mujahidin Negara Islam dengan Milisi syiah rofidhoh di pinggiran desa al Hawasim, barat daya al-Qoyyaroh. Berikut beberapa dokumentasi dari pertempuran tersebut.







(Click untuk lebih besar)


Selain melakukan kampanye militer, ISIS terlihat tetap melaksanakan aktifitas seperti biasa di kota terbesar ke dua di Irak, Mosul, yang saat ini digadang-gadang menjadi kota terakhir di Irak yang akan direbut oleh pasukan koalisi. Dalam dokumentasi yang disebar di medsos kemarin, terlihat bila petugas dari Dewan Hisbah IS melakukan kewajibannya untuk terus mensosialisasikan hukum syariah dan wejangan-wejangan kepada warga Mosul.


(Click untuk lebih besar)


Dari Afganistan juga dikabarkan seorang komandan militer AS bersama dengan 2 tentara lokal telah tewas oleh ISIS. Namun klaim ini dibantah oleh pentagon.

Sumber: al-arabiya, medsos, amaq

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top