courtesy of foxnews
wartaperang - Seorang pria menyerang beberapa orang dengan pisau di pusat kota London Rabu malam, menewaskan seorang wanita dan melukai lima orang lainnya dalam sebuah serangan yang menurut polisi gambarkan sebagai kemungkinan serangan teror.

Seorang juru bicara Polisi Metropolitan mengatakan petugas dipanggil ke Russell Square pada pukul 22:30 waktu setempat (17:30 ET) ketika menerima laporan adanya seorang pria bersenjata. Mereka menemukan "hingga enam orang terluka", termasuk seorang wanita yang dinyatakan meninggal.

"Terorisme adalah salah satu kemungkinan yang sedang dieksplorasi pada tahap ini," tambah pernyataan itu.

Pihak berwenang mengatakan seorang pria ditangkap setelah polisi menggunakan alat kejut listrik. Kondisi korban luka belum jelas.

The Guardian melaporkan bahwa Kepolisian Metropolitan bagian anti teror, termasuk pejabat kontraterorisme senior, telah dibawa ke penyelidikan.

Sopir taksi Paul Hutchinson mengatakan kepada Sky News bahwa dia melihat tubuh tergeletak di jalan seberang Imperial Hotel, terletak di sudut tenggara alun-alun.

"Trotoar itu semua direkam oleh polisi," katanya. "Ada banyak polisi bersenjata dan polisi lainnya dan ada tubuh di lantai. Anda bisa melihat sepatu mencuat dari tubuh yang ditutupi oleh selembar kain."

"Insiden itu telah menutup daerah dalam wilayah yang besar dan banyak polisi bersenjata. Ada banyak mobil polisi dan ambulan."

Penikaman terjadi beberapa jam setelah polisi mengumumkan tambahan 600 petugas bersenjata akan dikerahkan di seluruh London menyusul serangan teror baru-baru ini di benua Eropa.

Russell Square, yang terletak di dekat British Museum di bagian Bloomsbury London, dekat dengan lokasi dua dari empat pemboman teroris yang menewaskan 52 orang pada tanggal 7 Juli 2005.

Saat ini, tingkat ancaman teror Inggris ini ditetapkan pada "berat", yang berarti kemungkinan serangan adalah "sangat mungkin". Namun, sejak pemboman 2005, Inggris telah terhindar dari serangan korban massal dari jenis baru seperti yang terlihat di Paris, Brussels dan Istanbul.

Namun, awal pekan ini, Kepala Polisi Metropolitan Sir Bernard Hogan-Howe memperingatkan serangan teror di Inggris Raya adalah kasus "kapan, bukan jika".

Polisi kontra-teror juga menyelidiki usaha penculikan bulan lalu dari tentara Royal Air Force pada dengan menggunakan pisau dari jalan di dekat pangkalan di Inggris timur.

sumber: foxnews

Advertising - Baca Juga : Ilmu Hitam Mengenai Temanku

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top