wartaperang - Juru bicara Negara Islam (ISIS/IS) Abu Muhammad al-Adnani, tewas di Aleppo Suriah selama tugas mengawasi, demikian menurut Amaq News Agency, kantor berita resmi Negara Islam, melaporkan pada hari Selasa.

Amaq melaporkan bahwa Syaikh al-Adnani tewas saat mengecek operasi di Aleppo, tapi tidak mengatakan bagaimana ia tewas.

Al-Adnani adalah salah satu pemimpin yang paling menonjol dari Negara Islam, ia memiliki pengaruh sangat kuat dalam Negara Islam di Suriah merekrut banyak pemuda. Dia telah menjadi kepala propaganda dan meletakkan dasar untuk definisi Negara Islam terhadap pemberontak yang memanggil mereka dengan sebutan kelompok Sahwat dan ateis "Mortadin" sejak Negara Islam di deklarasikan pada tahun 2014 sebagai Kekhalifahan di atas daerah yang luas yang mereka rebut di Irak dan Suriah.

Pada bulan Januari tahun ini, al-Adnani terluka dalam serangan udara di provinsi barat Anbar dan kemudian pindah ke kota utara Mosul, ibukota Negara Islam di Irak, demmikian menurut sumber-sumber Irak.

Al-Adnani adalah seorang warga Suriah dari Idlib, nama asli beliau adalah Taha Falaha anak dari Asaad dan Wajiha, lahir pada tahun 1977 di Idlib, Binish, demikian menurut sumber-sumber Zaman Al Wasl dalam Intelijen Suriah.

Pengumuman itu datang ketika seorang pejabat pertahanan AS mengatakan seorang "pemimpin senior ISIS" ditargetkan dalam serangan koalisi udara pimpinan AS Selasa di provinsi Aleppo.

"Pasukan koalisi melakukan serangan udara di Al-Bab, Suriah, menargetkan pemimpin senior ISIS," kata pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama.

"Kami masih menilai hasil operasi saat ini."

Mengutip "sumber militer", kantor berita ISIS Amaq mengatakan, "Sheikh Abu Mohamed al-Adnani, juru bicara dari ISIS, menjadi martir ketika melakukan survei operasi untuk mengusir kampanye militer terhadap Aleppo".

Dikatakan dia meninggal setelah "perjalanan panjang dimahkotai oleh pengorbanan" dan bersumpah "balas dendam" di tangan "generasi baru yang lahir dari ISIS".

Chanel-chanel dari pendukung Negara Islam menyampaikan duka cita mereka dan memposting video-video dimana Syaikh al-Adnani berpidato. Tewasnya beliau juga menjadi bahan propaganda dari musuh Negara Islam untuk mendeskreditkan IS. Salah satunya adalah dari pendukung Anshar Islam, yang menyatakan bila al-Adnani tewas akibat sumpah mubahalah.
Sumpah Muhabalah adalah sumpah mematikan yang di sampaikan oleh dua pihak yang berseteru, dimana mereka berkeyakinan bila dalam jangka waktu tidak lama, salah satu pihak yang bersalah akan mengalami kehancuran.

Dari pendukung IS mereka menyampaikan bantahan bila sesuai hadist-hadist yang ada dalam Islam, sumpah ini tidak memakan waktu yang lama hingga lebih dari setahun. Perlu diketahui, IS dahulu pernah melakukan sumpah ini bengan kelompok-kelompok lain seperti Jabhat Nusra, Anshar Al-Sham, dan lain-lain. Dan tidak begitu lama, terjadi kematian beruntun para pemimpin dari kelompok-kelompok yang bersebrangan.

Dari Irak, seorang muslimah kaya yang menjadi warga Negara Islam dikabarkan menyumbangkan dana sebesar 60.000USD sebagai bentuk kecintaannya kepada dewan Zakat Negara Islam. Dikabarkan dia melakukan itu sebagai bentuk cintanya pada Allah dan hormatnya kepada sang Syaikh. Selain dari itu, beredar pula kabar bila jasad dari Al-Adnani tercium harum misk dari darah yang mengalir, sebuah bukti yang sering digunakan sebagai pembenaran bila seorang pejuang telah mati syahid.



Dikonfirmasinya berita tentang kematian tokoh penting Negara Islam dengan segera sangat bertentangan dengan berita kematian dari pemimpin Taliban Mullah Ummar, dimana kematiannya dirahasiakan selama beberapa tahun.
sumber: al-arabiya, ZA, amaq, medsos

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top