wartaperang - Pejuang Kurdi maju di kota titik nyala Hasaka di timur laut Suriah setelah tawaran mediasi Rusia gagal menghentikan bentrokan dengan pasukan pro-rezim, kelompok monitoring melaporkan pada hari Minggu.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia dan sumber militer mengatakan Kurdi merebut wilayah di beberapa lingkungan di selatan kota dalam bentrokan pada Sabtu malam.

Observatorium yang berbasis di Inggris mengatakan Kurdi terus melaju di kota Zuhur, sementara sumber militer Kurdi mengatakan kepada AFP bahwa mereka maju ke depan di Al-Nashwa dan Ghweiran.

Seorang wartawan lokal yang bekerja untuk AFP mengatakan ia melihat anggota milisi Tentara Nasional pro pemerintah mundur dari Al-Nashwa.

Pesawat rezim terbang di atas kota Minggu pagi, yang sebagian besar berada di bawah kendali Kurdi, tetapi tanpa melakukan satu pun serangan bom, kata Observatorium.

Dalam eskalasi perang lima tahun Suriah, pesawat rezim pada hari Rabu membombardir wilayah yang dipegang oposisi yaitu oleh pasukan Kurdi yang didukung AS di kota dimana mereka terlibat pertempuran sengit dengan ISIS.

Serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya itu memaksa koalisi pimpinan AS untuk menyebar pesawat untuk melindungi para pejuang Kurdi.

Pertempuran antara milisi pro-pemerintah dan pasukan Kurdi sejak Rabu telah menewaskan sedikitnya 43 orang termasuk 27 warga sipil, di antaranya 11 anak-anak, menurut Observatorium.

Ribuan warga sipil telah meninggalkan kota tersebut.

Al-Masdar News, sebuah situs pro-rezim, mengatakan bila bentrokan baru terjadi pada hari Sabtu setelah kegagalan upaya mediasi di kota tetangga Qamishli oleh delegasi militer Rusia.

Dikatakan pemerintah telah menolak permintaan Kurdi agar milisi pro-rezim menarik diri dari Hasaka, namun pihak pemerintah mengusulkan kedua belah pihak untuk saling melucuti senjata masing-masing.

Sebuah sumber senior dari rezim mengatakan kepada AFP bahwa upaya Rusia pada mediasi terus berlanjut ke hari Minggu.

Rezim dan pasukan Kurdi berbagi musuh bersama yaitu ISIS, tetapi sudah ada ketegangan yang meningkat antara mereka dalam Hasaka.

Di provinsi utara Aleppo, tempat bentrokan berat terjadi antara pasukan pemerintah dan pemberontak yang bersekutu dengan ekstremis, 28 warga sipil termasuk di antara 38 orang yang tewas di Sabtu dalam setelah serangan dilakukan oleh rezim dan sekutunya Rusia, kata Observatorium.

Lebih dari 290.000 orang telah kehilangan nyawa mereka sejak konflik Suriah meletus pada Maret 2011, dan jutaan telah dipaksa meninggalkan rumah mereka.

sumber: al-arabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top