wartaperang - Pasukan perlawanan Suriah pada hari Kamis telah menggagalkan serangan yang dilakukan oleh rezim dan sekutu milisinya di pedesaan selatan Aleppo ketika kampanye udara menghantam di lingkungan timur kota, kata wartawan lokal.

Kamis pagi, militan rezim mengobarkan serangan besar untuk mengambil kota al-Qarasi, serangan itu langsung dihadapi oleh kekuatan solid yang luar biasa oleh pasukan perlawanan yang menimbulkan kerugian besar di jajaran rezim.

Sementara itu, serangan udara rezim menewaskan 11 orang di lingkungan al-Salehin, Tariq al-Bab dan Dhahrat Awad.

Namun Rusia mengatakan pada hari Kamis akan mendukung 48 jam gencatan senjata di Aleppo, sebuah langkah yang oleh utusan PBB Suriah katakan akan mengizinkan bantuan untuk menjangkau daerah-daerah yang terkepung segera, asalkan semua pihak menghormati gencatan senjata sementara tersebut.


Sementara itu, gambar seorang anak yang kebingungan ditarik dari puing-puing yang di dibombardir yang dikuasai pemberontak di Aleppo Timur menangkap penderitaan warga sipil di kota itu, Moskow mengatakan siap untuk memulai "jeda kemanusiaan" pertama minggu depan.

Diplomat Barat setengah hati menyambut pengumuman tersebut, keputusan Rusia tersebut meningkatkan pertanyaan tentang motif Moskow dan menekankan PBB harus bertanggung jawab atas operasi bantuan yang berkelanjutan.

Utusan Khusus PBB Staffan de Mistura telah lama menyerukan penghentian 48 jam dalam berperang setiap minggu untuk memungkinkan pengiriman bantuan dan evakuasi medis dari kedua wilayah yaitu timur yang dikontrol pemerintah Aleppo, Barat yang dikuasai pemberontak.

Dia menyambut pengumuman Kementerian Pertahanan Rusia dan mengatakan, "Tim kemanusiaan PBB sekarang sudah siap untuk memobilisasi dirinya untuk menanggapi tantangan ini."

Aleppo, kota terpadat Suriah dan hub komersial ketika sebelum perang, telah menjadi fokus dari pertempuran dalam perang saudara lima tahun. 2 juta orang lebih di kedua sisi kekurangan air bersih setelah infrastruktur rusak dalam pemboman.

Lebih dari 400.000 orang tewas dan jutaan orang lainnya mengungsi sejak awal revolusi Suriah, yang dimulai pada 2011 dengan protes anti-rezim.

sumber: ZA

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top