wartaperang - Arab Saudi pada Rabu (13/8/2014) menyumbangkan $100 juta untuk Anti-Terorisme Centre (UNCCT) PBB dalam rangka membantu memerangi terorisme.

"Terorisme adalah kejahatan yang harus diberantas dari dunia melalui upaya-upaya internasional", kata Duta Besar Saudi untuk Amerika Serikat Adel al-Jubeir dalam upacara di PBB di hadapan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.

"The [UNCCT] adalah satu-satunya pusat di dunia yang memiliki legitimasi untuk memerangi terorisme", tambah al-Jubeir.

Al-Jubeir bergabung dengan duta besar Saudi Arabia untuk PBB Abdullah Al-Mouallimi mengatakan bahwa UNCCT memerangi jenis pemikiran "yang berdiri di belakang terorisme".

Ban mengatakan bahwa sumbangan itu tepat waktu mengingat munculnya Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) yang katanya menjadi ancaman bagi wilayah tersebut.

Al-Jubeir mengatakan Riyadh berada di garis depan dalam perang melawan terorisme dan menambahkan bahwa "agama Islam tidak bersalah dari kegiatan teroris".

"Kerajaan ini memberikan bantuan kepada negara-negara di dalam dan luar wilayah untuk membantu memerangi terorisme", kata Al-Mouallimi.

The UNCCT didirikan pada tahun 2011 dalam penanggulangan terorisme sebagai pelaksana satuan tugas PBB dengan tujuan memperkuat keahlian kontra-terorisme PBB.

Amerika Serikat, Jerman dan Inggris juga telah menyumbang untuk membantu menjalankan di pusat PBB.

Jamal Khashoggi, seorang jurnalis Saudi, kolumnis dan penulis, mengatakan kantor pusat yang didirikan tahun lalu dan sumbangan hari ini adalah bagian dari upaya mendorong Riyadh untuk melihatnya sepenuhnya terwujud.

"Riyadh sedang mencoba untuk mendorong pembentukan kantor pusat yang diterima secara lisan tahun yang lalu tapi itu tidak terwujud", kata Khashoggi Al Arabiya News.

"Apa yang kita butuhkan adalah untuk mempelajari terorisme, akar penyebab terorisme, pola pikir teroris, kita perlu mempelajari semua dalam rangka  mencari solusi, kita harus menghabiskan uang yang baik pada penelitian", katanya dalam sebuah wawancara telepon.

Berbicara kepada Al Arabiya News Channel, Mohammed Abou Rumman, seorang peneliti di Amman dalam urusan kelompok-kelompok Islam, memperkirakan bahwa bantuan tersebut akan digunakan untuk "menghasilkan upaya yang lebih besar" dalam mempelajari sifat kelompok-kelompok ini di samping bagaimana menangani organisasi-organisasi ekstremis lainnya.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top