wartaperang - Sebuah kapal Filipina yang disewa mengevakuasi 449 orang Filipina dan sejumlah kecil orang asing lainnya dari Libya pada hari Kamis (14/8/2014) karena situasi keamanan yang memburuk di negara yang terletak di Afrika Utara ini, demikian menurut departemen luar negeri Filipina.

Operasi dari pelabuhan timur Benghazi menandai evakuasi tunggal terbesar dari Filipina meninggalkan negara yang terkoyak oleh peperangan antara milisi; meskipun departemen luar negeri mengatakan 10.000 pekerja Filipina lainnya belum pergi.

Menteri Luar Negeri Albert Del Rosario mengatakan di Manila bahwa kapal itu sekarang menuju pelabuhan Misrata untuk mengambil sekitar 610 warga Filipina lainnya hari Kamis sebelum berlayar ke Malta.

"Idenya adalah, kita membawa mereka keluar dari zona bahaya", katanya kepada wartawan.

Lima belas orang asing, termasuk Amerika, Ukraina, lima orang Spanyol dan lima dari Malta juga naik ke kapal di Benghazi, ia menambahkan.

Dia tidak memberikan kebangsaan dari tiga orang lain.

Sejak pertengahan Juli, Libya telah diguncang oleh pertempuran mematikan antar milisi untuk menguasai fasilitas utama termasuk bandara internasional Tripoli.

Benghazi di timur, kota kedua Libya, juga terlibat dalam pertempuran antara Islamis dan pasukan dari seorang jenderal pemberontak.

Del Rosario memperingatkan warga Filipina untuk jangan terlalu cepat merasa nyaman, mengatakan pertempuran bisa menyala lagi.

"Saya pikir Filipina selalu yakin bahwa kami akan kembali untuk mereka, tapi, tidak akan ada kapal setelah ini".

Selain mereka yang ditinggalkan oleh kapal, sekitar 150 warga Filipina meninggalkan Tripoli setiap dua hari melintasi perbatasan ke Tunisia lewat darat, kata del Rosario.

Departemen luar negeri mengatakan bahwa setelah misi kapal selesai, hampir 3.000 warga Filipina dalam perjalanan meninggalkan Libya sejak pemerintah Filipina pada bulan Juli menyerukan "evakuasi wajib" warganya dalam menghadapi meningkatnya kekerasan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Charles Jose mengatakan sekitar 10.000 orang Filipina masih akan berada di Libya setelah perginya kapal.

Banyak dari mereka adalah tenaga medis, yang menjadi tulang punggung dari staf rumah sakit di negara itu yang sedang menawarkan insentif keuangan supaya mereka tetap tinggal, Jose mengatakan kepada wartawan pekan lalu.

Seorang pekerja konstruksi Filipina diculik dan kemudian dipenggal oleh militan yang tidak diketahui dan juga seorang perawat Filipina diculik dan diperkosa beramai-ramai sebelum dibebaskan juga bulan lalu.

Sekitar 10 juta warga Filipina bekerja di seluruh dunia, dan del Rosario mengatakan banyak dari mereka yang berbasis di Libya enggan untuk meninggalkan pekerjaan yang membayar lebih tinggi daripada apa yang akan mereka dapatkan di rumah.

Filipina juga mengevakuasi ribuan warganya dari Libya pada 2011 dalam kekerasan yang menyebabkan jatuhnya Moamer Kadhafi.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top