wartaperang - Kuwait sempat menahan seorang ulama Muslim Sunni terkemuka kurang dari dua minggu setelah Amerika Serikat memasukkan dia dalam daftar sanksi atas dugaan menyalurkan uang kepada militan di Irak dan Suriah, kata pengacaranya, Senin (18/8/2014).

Shafi al-Ajmi, yang ditahan pada hari Minggu di perbatasan dengan Arab Saudi ketika kembali pulang dari ziarah, dibebaskan setelah empat jam interogasi, kata pengacaranya.

"Dia dibebaskan tanpa tuduhan apapun", pengacara, Mohammed al-Jumia, kepada Reuters. "Dia sekarang di rumah".

Jumia mengatakan ia berencana untuk mengajukan gugatan terhadap Departemen Keuangan AS untuk mengangkat nama kliennya dari daftar hitamnya, tapi  tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan komentar.

Kuwait telah menjadi salah satu donor kemanusiaan terbesar bagi  pengungsi Suriah melalui PBB, tetapi juga telah berjuang untuk mengendalikan penggalangan dana tidak resmi untuk kelompok oposisi di Suriah oleh perorangan.

Pemerintah AS dan sekutu negara Teluk Arab telah meningkatkan pemantauan individu dan badan amal yang dicurigai mengumpulkan sumbangan untuk militan yang terkait dengan Al-Qaeda di Suriah dan di Irak.

Pada 6 Agustus, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada Shafi dan dua orang lain yang diduga menyalurkan uang dari Kuwait ke Negara Islam, kelompok sempalan Al-Qaeda yang telah merebut sejumlah bagian wilayah di Irak dan Suriah. Washington juga mengatakan, para pria telah membantu menyelundupkan pejuang ke Afghanistan dan Irak.

Tahun lalu, Kuwait melarang acara televisi yang menayangkan Shafi, mengatakan bila ia menghasut kebencian.

Selain menyerukan perlawanan bersenjata untuk Presiden Suriah Bashar al-Assad, Syafi'i telah meminta pendukungnya untuk menyiksa dan membunuh pejuang di Suriah terkait dengan kelompok Syiah Lebanon Hizbullah, bukti bagaimana konflik Suriah telah memperburuk ketegangan Sunni-Syiah di Timur Tengah.

Menteri Informasi Kuwait Sheikh Salman al-Humoud al-Sabah mengatakan pada saat itu bahwa pihak berwenang akan menyelidiki bagaimana acara yang menampilkan ulama ini diizinkan untuk disiarkan di televisi negara.

Pada hari Jumat, Dewan Keamanan PBB memberlakukan sanksi terhadap enam orang yang diduga membiayai militan Islam, termasuk dua orang Kuwait, dalam sebuah langkah yang bertujuan untuk melemahkan negara Islam dan sayap Suriah al Qaeda, Nusra Front.

Salah satu warga Kuwait diidentifikasi sebagai Hajjaj al-Ajmi, seorang ulama Muslim terkemuka lainnya yang mempunyai suku yang sama dengan Shafi al-Ajmi ini.

sumber: ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top