Pemimpin IAEA Yukiya Amano - wartaperang.com
wartaperang - Iran berkomitmen untuk mengamankan kesepakatan nuklir dengan kekuatan dunia tetapi tidak akan menandatangani satu "harga apapun", negosiator mengatakan Senin (18/8/2014), ketika mendekati batas waktu kunci bagi Teheran.

Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman - yang dikenal sebagai P5 + 1 - menandatangani kesepakatan interim November lalu dan dalam diskusi untuk mengamankan kesepakatan yang lebih permanen.

Tanggal target untuk kesepakatan akhir yaitu 24 November.

"Kita sedang memasuki negosiasi lebih lanjut dengan P5 + 1 grup dan kami ingin mencapai kesepakatan, tapi kita tidak bersedia membayar harga apapun", kata kantor berita ISNA mengutip Majid Takht-Ravanchi, salah satu negosiator utama Iran mengatakan.

"Jika pihak lain juga menunjukkan niat baik kita bisa mencapai kesepakatan pada 24 November", tambahnya.

Pada 25 Agustus Tehran juga harus merespon Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada tuduhan yang berumur satu dekade tentang penelitian senjata nuklir di masa lalu.

Penolakan Damai

Teheran membantah ingin membuat senjata nuklir, menegaskan pihaknya sedang mengejar energi atom semata-mata untuk tujuan damai.

Senin depan Teheran akan merespond klaim yang dibuat oleh IAEA atas dugaan penggunaan yang oleh pengawas yang bermarkas di Wina disebut dengan "eksperimen skala besar bahan peledak tinggi".

Kesepakatan utama tahun lalu adalah membekukan sebagian kegiatan nuklir Iran dengan imbalan bantuan sanksi ringan namun kesenjangan antara kedua belah pihak tetap besar.

Sementara beberapa perbedaan sudah didamaikan ada perselisihan tentang berapa banyak Iran akan diizinkan untuk memperkaya Uranium dan pencabutan sanksi ekonomi internasional.

Sebuah babak baru pembicaraan antara kedua belah pihak diharapkan dilakukan sebelum Majelis Umum PBB dimulai pada 16 September.

Sebuah kesepakatan bersejarah akan melihat Iran mengatur kembali kegiatan nuklirnya dan sebagai imbalannya Tehran akan diberikan bantuan dari sanksi menyakitkan dari PBB dan Barat.

Kesepakatan yang akan dicapai diharapkan bisa mengakhiri kebuntuan yang telah mengancam untuk meningkat menjadi perang sejak tahun 2002.

"Negosiasi akan diadakan di sela-sela dan mungkin di tingkat menteri, tapi pertama-tama akan ada negosiasi bilateral dengan kelompok P5 + 1 yang tanggal dan tempat belum ditentukan", Abbas Araqchi, perunding Iran lainnya mengatakan.

Dia menambahkan bahwa pihak Iran adalah "serius" tentang mengamankan kesepakatan.

"Kami optimis. Kita harus berusaha untuk memecahkan masalah dengan solusi kreatif".

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top