wartaperang - Australia akan menawarkan untuk memukimkan kembali sejumlah 4.400 orang yang melarikan diri dari kekerasan di Irak dan Suriah, Menteri Imigrasi Scott Morrison mengatakan Minggu (17/8/2014), menambahkan lokasi penampungan telah dibebaskan oleh keberhasilan dalam menghentikan kapal pencari suaka.

Kedatangan perahu imigran hampir tidak ada lagi sejak Australia mengatakan akan menolak memukimkan kembali untuk setiap pengungsi yang tiba dengan kapal yang tidak sah, dan mengirimkan mereka ke Papua Nugini dan Nauru di Pasifik.

"Kebijakan pemerintah di bawah Operasi Sovereign Borders tidak hanya menyelamatkan hidup di laut, tetapi juga memungkinkan lebih banyak tempat untuk dikembalikan ke Program kemanusiaan kami untuk orang-orang yang paling putus asa dan rentan di dunia", katanya.

Menteri mengatakan minimal 2.200 tempat akan diberikan bagi rakyat Irak, termasuk etnis dan agama minoritas yang melarikan diri dari kekerasan di utara negara itu.

"Pemerintah juga telah menyediakan minimal 2.200 tempat untuk Suriah, termasuk yang sekarang tinggal dalam kondisi menyedihkan di negara-negara seperti Lebanon", tambahnya.

Australia menerima 13,750 orang ke dalam program pengungsi kemanusiaan setiap tahun, dan Morrison mengatakan pemerintah akan memastikan bahwa 11.000 dari tempat-tempat ini akan menjadi bagi orang luar negeri yang membutuhkan pemukiman kembali.

"Pemerintah telah membuat sangat jelas bahwa prioritas dalam program kemanusiaan harus bagi mereka yang menunggu di luar negeri dan memasuki Australia di bawah proses yang teratur", katanya.

Tahun lalu, Australia mengambil lebih dari 1.000 orang dari Suriah, lebih dari 2.000 orang dari Irak, 2.754 orang dari Afghanistan dan lebih dari 1.800 orang dari Myanmar.

Morrison mengatakan sementara situasi membaik di Myanmar, Australia akan terus mendukung pemukiman pengungsi, khususnya mereka yang berasal dari berbagai etnis minoritas Kristen yang saat ini tinggal di Malaysia dan Thailand.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top