wartaperang - Dipimpin oleh Jenderal pemberontak Khalifa Haftar, pesawat tempur Libya menyerang ekstremis Islam yang menguasai kantong di kota timur Benghazi, seorang juru bicara militer mengatakan kepada Al Arabiya News Channel Jumat.

Tentara menargetkan Sidi Faraj dan al-Qawarsheh di Benghaz dan menghancurkan gudang amunisi milik militan di kota pelabuhan timur laut dari Derna, kata juru bicara Mohammed al-Hijazi.

PM Mengunjungi Benghazi

Serangan itu datang ketika perdana menteri Libya Abdullah al-Thinni bepergian pada hari Kamis ke Benghazi yang sedang dilanda pertempuran sengit antara pasukan tidak terkontrol dan Islamis selama tiga minggu terakhir.

Kehidupan publik di kota pelabuhan ini sebagian besar terhenti sejak Haftar menyatakan perang terhadap milisi Islam, mengatakan pemerintah telah gagal untuk menangani mereka, demikian Reuters melaporkan.

Tripoli mengecam Haftar telah melakukan tindakan kudeta.

Lebih dari 100 orang telah tewas dalam bentrokan hampir setiap hari, kadang-kadang melibatkan helikopter atau pesawat tempur dan memukul daerah pemukiman.

Universitas telah sebagian besar ditutup dan banyak warga telah bersembunyi di dalam ruangan.

Kepala Intel mengundurkan diri

Sementara itu, kepala intelijen Libya mengundurkan diri pada Kamis di tengah perebutan kekuasaan antara anggota parlemen yang didominasi Islam dan saingannya dari pemerintah sementara, Associated Press melaporkan.

Kepala Intelejen Salem al-Hassi mengajukan pengunduran dirinya kepada parlemen, menurut anggota parlemen Mohammed al-Arisha.

Portal berita Al-Wasat menyatakan bila al-Hassi mengundurkan diri karena dia merasa frustrasi dengan desakan parlemen untuk menunjuk perdana menteri baru, sebuah langkah yang menambahkan krisis di negara itu. Al-Hassi tidak bisa dihubungi untuk mengkonfirmasi laporan tersebut.

sumber: alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top