wartaperang - Korban tewas dari serangan udara Rusia pada sekolah Idlib telah meningkat menjadi 35 orang, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak sekolah, aktivis lokal dan Idlib Media Center mengatakan pada hari Rabu.

Serangan udara yang mematikan terjadi di sebuah daerah perumahan dan sebuah sekolah di desa Haas di provinsi utara Idlib.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, lembaga monitor perang yang berbasis di Inggris, mengatakan pesawat-pesawat tempur telah menyerang beberapa lokasi di Haas termasuk sebuah sekolah dasar dan menengah, menewaskan sedikitnya satu guru serta anak-anak.

Jaringan Pertahanan Sipil, yang beroperasi di wilayah yang dikuasai pemberontak di negara itu, mengatakan 20 orang yang tewas dalam serangan Rabu adalah anak-anak.

Suriah menjadi kancah perang Bashar al-Assad, yang didukung oleh Rusia, Iran dan milisi Muslim Syiah dari Lebanon, Irak dan Afghanistan melawan berbagai kelompok pemberontak Muslim yang sebagian besar Sunni termasuk beberapa kelompok yang didukung oleh Turki, Teluk monarki dan Amerika Serikat.

Idlib, yang letaknya dekat dengan Aleppo, adalah daerah dengan jumlah penduduk terbesar yang dikuasai oleh pemberontak, baik kelompok nasionalis di bawah bendera Tentara Suriah Bebas (FSA) dan para militan Islam termasuk mantan afiliasi al Qaeda Jabhat Fateh al-Sham.

Jaringan Pertahanan Sipil, yang beroperasi di wilayah yang dikuasai pemberontak di negara itu, mengatakan 20 orang yang tewas dalam serangan Rabu adalah anak-anak.

Foto diambil di tempat kejadian menunjukkan bangunan dengan dinding telah hancur menjadi puing-puing, termasuk apa yang tampaknya sekolah dengan meja terbalik dan kursi tertutup debu.

Tiga orang tewas dalam serangan rezim di kota al-Bara, kata aktivis. Bom-bom udara menargetkan sebagian besar wilayah yang dikuasai pemberontak di Idlib.

Negara-negara Barat dan kelompok hak asasi manusia internasional telah secara teratur menyoroti tingginya jumlah kematian warga sipil dilaporkan setelah serangan udara Suriah dan Rusia.

Sejauh ini, hampir setengah juta orang telah tewas dan lebih dari 12 juta orang menjadi pengungsi.

Sumber: ZA

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top