wartaperang - Jaish al-Islam pada hari Rabu telah menewaskan 20 tentara rezim di pinggiran kota Timur Ghouta yang terkepung setelah menyerang benteng pertahanan rezim di daerah Tel Kurdi, kelompok itu mengatakan dalam pernyataan yang diposting online.

8 pejuang pemberontak juga tewas dalam serangan ini, 4 dari Islam Army dan 4 dari sekutunya Alwyat al-Majd, atau Glory Brigade.

Jaish al-Islam menambahkan bahwa anggota Glory Brigade, adalah formasi revolusioner yang baru-baru ini mengumumkan secara agresif terlibat dalam pertarungan.

Jaish al-Islam mengatakan bahwa koordinasi militer dengan sisa faksi yang ada terus dilakukan, terutama di front pinggiran timur yang telah aktif sejak 5 bulan lalu.

Dalam konteks terkait, Abu Musa al-Asy'ari brigade dan Oum al-Qoura brigade termasuk di bawah al-Rahman Corps mengumumkan perpisahan mereka dari Korps dalam dua puluh empat jam.

Oum al-Qoura brigade merilis pernyataan bahwa, "karena konflik dalam al-Rahman Corps pada tingkat perintah terkait pertempuran, jatuhnya kota-kota di al-Ghouta, Oum al-Quora brigade mengumumkan pengunduran diri dari al Rahman Corps."

Penarikan ini bertepatan dengan pengumuman pembentukan Brigade Glory yang anggotanya para pembangkang dari al-Rahman Corps di samping beberapa perwira dan tentara pembangkang. Namun, Oum al-Quora brigade telah membentuk Saraya al-Sham sebagai entitas baru untuk kelompok itu.

Al-Rahman Corps mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa anggota pembangkang dituduh mencoba membunuh komandan al-Rahman Corps di salah satu kantor pusat di Hamouriyah di Ghouta timur.

Korps menjelaskan dalam pernyataan bahwa setelah penyelidikan menjadi jelas bahwa beberapa anggota Korps terlibat dalam upaya pembunuhan. Setelah keluarnya keputuan ini, beberapa ulama dan syekh al-Ghouta, dan beberapa aktor revolusioner dari kota Hamouriyah campur tangan. Mereka memberikan janji untuk menyerahkan mereka yang terlibat ke pengadilan dan kembalinya para pembangkang ke jajaran Korps, namun para pembangkang mengumumkan perpisahan mereka dari al-Rahman Corps dalam nama Abi Musa al-Asy'ari brigade untuk menutupi bagi mereka yang terlibat dalam upaya pembunuhan.

Situasi di Suriah khususnya dalam perkumpulan para pemberontak sangat rumit. Meskipun mereka bersatu, pada dasarnya persatuan itu sangat rapuh, dan ini bukan kali pertama perpecahan terjadi dalam sebuah kelompok perlawanan Suriah.

Sumber: ZA

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top