wartaperang - Dari berita yang dirilis oleh kantor berita terkait Negara Islam (ISIS/IS) yaitu amaq, dikabarkan bila serangan pasukan koalisi berhasil dipukul mundur pada hari pertama.

Pertempuran sengit meletus antara pasukan Negara Islam melawan pasukan koalisi yang terdiri dari gabungan pasukan Peshmerga, militer Irak, dan pasukan paramiliter Hasyad Sya'bi di timur dan selatan kota Mosul, diiringi oleh 12 serangan bom syahid.

Narasumber militer A'maaq menuturkan, pasukan Peshmerga melakukan serangan manuver terhadap sejumlah desa yang terletak di front Khazir, diantaranya desa Bashakhra, Baz Kartan, Tarjala, Syaquli, dan Syaikh Amir. Mereka juga melancarkan operasi penyerangan gabungan bersama pasukan Irak di desa Ibrahim al-Khalil, Kani, al-'Abbas dan 'Adlah di front Gwer. Di samping itu, mereka juga berupaya memasuki kawasan sekitar desa Najmah dengan mengerahkan sebagian pasukan Irak lainnya dari persimpangan Qayyarah.

"Namun, Negara Islam berhasil memaksa lawannya untuk menarik mundur pasukannya setelah berhasil mengambil momentum serangan yang berlangsung sampai sore hari tersebut, berakibat pada jatuhnya puluhan korban jiwa di jajaran pasukan Irak," imbuh sumber militer dari Negara Islam.

"Sementara itu, pasukan lawan berhasil menguasai tiga desa di tenggara Mosul, yaitu desa 'Adlah, Ibrahim al-Khalil, dan Baz Kartan, namun gagal mencapai kemajuan sedikitpun di front selatan," tutupnya.

Sementara itu sebelumnya, situasi di dalam kota Mosul menjelang serangan terlihat kehidupan masyarakat biasa saja. Berbeda dengan klaim dari media barat lainnya yang menyatakan bila penduduk dalam keadaan kacau. Video dari wawancara dengan penduduk Mosul bisa dilihat dibawah ini: 


Selain pertempuran sengit di Mosul, pasukan dari Negara Islam juga terus melakukan serangan di beberapa tempat lainnya, seperti kilang minyak Baiji dan pangkalan pasukan Irak di desa An-Nashr sebelah tenggara Mosul.

Dalam pertempuran hari pertama dikabarkan 6 kendaraan hummer hancur, 4 buldoser dan 1 tank Abrams juga hancur.




Sumber: amaq, medsos

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top