wartaperang - Kapal perang dari Angkatan Laut AS dan negara-negara sekutu telah mencegat empat pengiriman senjata dari Iran ke Yaman yang sedang dilanda perang sejak April 2015, seorang laksamana AS mengatakan Kamis.

Yaman telah diguncang oleh konflik sejak pemberontak Houthi yang didukung Iran menyerbu ibukota Sanaa dan wilayah besar lainnya dari negara pada tahun 2014, mendorong intervensi militer oleh koalisi Arab pada Maret tahun lalu dalam mendukung pemerintah yang diakui secara internasional.

Amerika Serikat dan Arab Saudi menuduh Iran mempersenjatai para pemberontak, dan sementara Teheran membantah tuduhan, koalisi sejak itu telah melakukan kontrol maritim dan udara di atas negara yang terletak di Semenanjung Arab.

"Entah kapal AS atau kapal koalisi... telah mencegat empat pengiriman senjata dari Iran ke Yaman," kata Wakil Laksamana Kevin Donegan.

"Kami tahu mereka datang dari Iran dan kita tahu tujuan mereka," katanya kepada wartawan di sebuah pangkalan militer yang dirahasiakan di Asia Barat Daya.

Donegal mengatakan pengiriman tersebut membawa ribuan senapan serbu AK-47, rudal anti-tank, senapan sniper dan bagian lain dari peralatan lainnya dari sistem senjata yang lebih canggih.

Para pejabat angkatan laut mampu menentukan tujuan kapal dengan menganalisis pengaturan GPS dan melakukan wawancara dengan kru.

Salah satu pengiriman telah divalidasi oleh PBB sebagai sebuah pengiriman senjata ilegal, kata Donegal.

Komentarnya datang setelah Kepala Komando Sentral militer AS Jenderal Joseph Votel mengatakan pekan lalu bila Iran mungkin telah memainkan peran dalam dugaan serangan rudal Houthi bulan ini terhadap kapal perang AS di Laut Merah.

"Kami percaya bahwa Iran terhubung ke kasus ini dalam beberapa cara," kata Donegan.

Mengingat volume berat dari lalu lintas di sekitar Selat Hormuz dan Teluk, laksamana bintang tiga mengatakan "banyak" dari pengiriman lainnya bisa lolos ke Yaman.

Ketegangan sempat datang ketika Iran pada bulan April 2015 mencoba untuk mengirim konvoi tujuh kapal, yang dijaga oleh dua kapal Korps Pengawal Revolusi Iran, ke Yaman.

Donegan mengatakan konvoi tersebut diisi dengan rudal jelajah, bahan peledak dan senjata lainnya.

Pemberontak Syiah Houthi diyakini berada di balik serangan bulan ini di mana rudal permukaan-ke-permukaan ditembakkan ke USS Mason pada setidaknya dua kesempatan.

Sebagai tanggapan, rudal jelajah AS pada 13 Oktober menghantam situs yang diyakini lokasi radar Houthi yang telah digunakan untuk menembakkan senjata tersebut.

Mason dan dua kapal perang lainnya kemungkinan sasaran serangan rudal ketiga pada tanggal 15 Oktober, namun para pejabat belum yakin darimana ancaman itu berasal.

Sumber: al-arabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top