wartaperang - Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan Selasa pagi bahwa mereka menewaskan seorang pemimpin senior Ikhwanul Muslimin yang mereka katakan bertanggung jawab untuk "sayap bersenjata" dari IM dan anggota lain dari kelompok itu dalam sebuah baku tembak pada hari Senin.

Mohamed Kamal, 61 tahun, memegang tampuk kepemimpinan atas kelompok, dan Yasser Shehata, pemimpin yang lain, tewas. Kementerian mengatakan mereka menyerbu sebuah apartemen di kawasan Bassateen Kairo setelah mengawasi bila tempat itu digunakan oleh para pemimpin sebagai markas.

Kamal menghilang pada Senin sore, Ikhwanul Muslimin mengatakan pada akun media sosial, tetapi tidak memberikan update lebih lanjut. Ikhwanul mengatakan mereka adalah sebuah organisasi damai. Reuters tidak bisa segera mengkonfirmasi kepada kelompok untuk kejadian ini.

Shehata dijatuhi hukuman in absentia 10 tahun penjara karena "menyerang warga dan secara paksa menahan orang di markas besar Partai Kebebasan dan Keadilan," sayap politik organisasi, kata kementerian itu dalam pernyataannya.

Kamal telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada dua hal in absentia, tambah pernyataan itu.

Kamal adalah salah satu pemimpin yang paling menonjol dari Ikhwanul Muslimin dan anggota Biro Bimbingan. Dia bertanggung jawab terhadap Komite Administrasi tertinggi, yang dikenal sebagai komite remaja. Ia mengundurkan diri dari komite pada bulan Mei 2016, karena panitia ditentang oleh para pemimpin top lainnya dalam organisasi.

Ikhwanul Muslimin, gerakan Islam tertua di Timur Tengah dan oposisi politik utama yang panjang dari Mesir, mengatakan mereka berkomitmen untuk aktivisme damai yang dirancang untuk membalikkan apa yang mereka sebut kudeta militer pada tahun 2013.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi meluncurkan tindakan keras terberat terhadap kelompok Islamis dalam sejarah modern Mesir setelah penggulingan Presiden Mohamed Mursi dari Ikhwanul tahun 2013.

Sumber: Al-arabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top