wartaperang - Kota yang terletak di Suriah dan dikuasai oleh pemberontak, Douma, dipaksa untuk menguburkan orang mati di kuburan bertumpuk ketika bertahun-tahun konflik yang panjang membuat kota ini tidak mungkin untuk merencanakan pemakaman baru.

Douma, yang terletak di provinsi Rif Dimashq barat daya Suriah, telah kehabisan ruang untuk kuburan tunggal. Sekarang pemerintah daerah setempat mengubur orang dalam plot multi-tier atau bertumpuk.

"Kami memakamkan jenazah-jenazah di luar kota ketika korban tewas meningkat. Karena korban tewas meningkat lebih banyak, kami mulai memakamkan jenazah di kuburan berlapis," demikian menurut Adnan Mudvir, yang bertanggung jawab untuk pemakaman kota, kepada Anadolu Agency.

Pekerja kuburan menggali tanah seluas 40 meter bagi mereka yang kehilangan nyawa mereka dalam pemboman oleh pesawat-pesawat tempur Rusia dan rezim Suriah.

Seorang pekerja kuburan, Halid Ballah, mengatakan mereka bekerja pada pemakaman tiga lantai. Setiap lapisan akan menampung seribu kuburan kosong.

"Kami harus membangun kuburan berlapis karena setiap hari puluhan orang dibunuh," katanya kepada Anadolu Agency.

Pada tanggal 16 Agustus 2015, total 115 warga Douma tewas dalam satu hari dan 300 lainnya terluka dalam serangan rezim Suriah.

Sejak 2011, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 10 juta orang menjadi pengungsi di seluruh negara yang dilanda perang, demikian menurut angka PBB.

Suriah telah terkunci dalam lingkaran setan perang saudara sejak rezim Bashar al-Assad menumpas protes pro-demokrasi - yang meletus sebagai bagian dari pemberontakan "Musim Semi Arab" - dengan keganasan tak terduga.

Pusat Penelitian Kebijakan Suriah, bagaimanapun, menyebutkan korban tewas dari konflik enam tahun telah mencapai lebih dari 470.000 orang.

Sumber: ZA

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top