wartaperang - Sekelompok warga Ethiopia yang dilaporkan telah diculik di Libya tiba di bandara Kairo pada hari Kamis setelah pemerintah Mesir berhasil membebaskan mereka, kata televisi negara Mesir.

Stasiun ini meyiarkan secara live footage dari bandara dimana Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyambut sekitar 30 orang warga Ethiopia yang telah tiba dari sebuah pesawat pemerintah Mesir.

Tidak ada keterangan terhadap identitas mereka, cara pembebasan mereka atau bagaimana keadaan penahanan.

Sisi telah berulang kali menyerukan upaya internasional untuk memerangi militan Islam di Libya, yang telah turun ke dalam kekacauan sejak otokrat veteran Muammar Qaddafi digulingkan pada tahun 2011 selama pemberontakan Musim Semi Arab.

Mantan Panglima militer mengaku dirinya sebagai juara Islam moderat dalam pertempuran melawan apa yang disebutnya sebagai ancaman eksistensial global dari kelompok-kelompok seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Bulan lalu, sebuah video konon dibuat oleh ISIS dan diposting di situs media sosial, muncul untuk menunjukkan militan menembak dan memenggal kepala sekitar 30 orang Kristen Ethiopia di Libya.

Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian video tapi pembunuhan tersebut menyerupai kekerasan terakhir yang dilakukan oleh ISIS, kelompok ultra-garis keras yang telah memperluas jangkauannya dari benteng di Irak dan Suriah yang dilanda konflik ke Libya.

Militan yang mengaku loyal terhadap ISIS telah mengklaim beberapa serangan profil tinggi pada orang asing di Libya tahun ini, termasuk serangan pada Hotel Corinthia di Tripoli dan lakukan pemenggalan 21 warga Kristen Mesir pada bulan Februari.

Pembunuhan warga Mesir telah membuat Sisi memerintahkan serangan udara terhadap sasaran ISIS di Libya.

Kekacauan Libya telah menjadi rumit bagi Sisi untuk memerangi kelompok-kelompok Islam garis keras di dalam negeri, termasuk militan pro-ISIS berbasis di Sinai yang mencari untuk menggulingkan pemerintahnya yang didukung AS.

"Apa yang terjadi di Libya merupakan masalah bagi kita semua, dan kita mengatakan kepada dunia bahwa Libya harus kembali menjadi negara yang aman dan stabil untuk orang-orang dan bahkan kepada pengunjung," kata Sisi wartawan di bandara.

"Kami sangat prihatin tentang saudara Ethiopia kami setelah pemenggalan pidana selama beberapa hari sebelumnya."

sumber: al-arabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top