wartaperang - Sebuah gencatan senjata kemanusiaan selama lima hari di Yaman telah dimulai, Brigadir Jenderal Ahmed Asiri, juru bicara koalisi yang dipimpin Saudi mengatakan pada hari Rabu, tetapi ia memperingatkan bahwa pemboman Houthi terhadap daerah perbatasan memberi rasa "tidak percaya" bahwa milisi akan mengikuti gencatan senjata.

Ketika gencatan senjata memasuki jam ketiga ada laporan bahwa hal itu sudah dilanggar, dengan milisi Houthi menembaki posisi pasukan perlawanan nasional di Ma'rib, sebuah sumber mengatakan kepada Al Arabiya News Channel

Gencatan senjata mulai berlaku pada pukul 11 pada hari Selasa, dengan milisi Houthi melakukan pemboman terhadap daerah perbatasan provinsi Jizan hingga menit terakhir.

Asiri mengatakan pasukan koalisi berkomitmen untuk gencatan senjata, yang menurutnya mulai "benar-benar" dilakukan pada pukul 11 malam waktu setempat.

Namun dia mengatakan koalisi akan terus melakukan operasi "intelijen, pengintaian dan pengawasan" jika memang mereka harus merespon.

"Kami akan siap untuk bereaksi terhadap setiap pelanggaran selama jeda," katanya kepada AFP. "Kami sangat jelas. Jika mereka tidak menghormati, kami akan terus. "

Asiri mengatakan pasukan Saudi "siap untuk menanggapi setiap agresi atau serangan" dan ia menambahkan bahwa koalisi "akan menanggapi" jika milisi Houthi terus bermanuver.

Pemboman daerah perbatasan oleh milisi Houthi terus berlanjut hingga gencatan senjata mulai berlaku, keraguan mulai datang mengenai apakah gencatan ini akan terus atau tidak, Asiri menambahkan.

Sebuah zona eksklusi maritim, ditegakkan oleh koalisi yang didominasi Arab, tetap berlaku sekitar Yaman. Assiri mengatakan sebuah kapal Iran konon membawa bantuan ke Yaman harus digiring ke Tanduk Afrika Djibouti.

Asiri mengatakan: "Mereka bisa memberikannya kepada PBB di sana."

Pentagon sebelumnya mengatakan mereka melakukan pelacakan kapal setelah Teheran dilaporkan mengatakan akan mengirim kapal perang untuk mengawal ke Yaman.

Juru bicara Pentagon Kolonel Steven Warren memperingatkan Iran terhadap "aksi" yang bisa mengancam gencatan senjata.

sumber: al-arabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top