wartaperang - Dua calon polisi Mesir tewas pada hari Kamis ketika orang bersenjata tak dikenal menembak mereka di luar gerbang kamp pasukan keamanan di wilayah bergejolak Utara Sinai, kata sumber-sumber keamanan.

Bulan lalu, Mesir memperpanjang tiga bulan keadaan darurat diberlakukan di Northern Sinai pada bulan Oktober setelah militan Islam meningkatkan serangan di semenanjung jauh tapi strategis yang berbatasan Israel, Gaza dan Terusan Suez.

Pada hari Kamis, sejumlah pria bersenjata di dalam mobil menembak mati dua polisi yang menjaga pintu gerbang kamp polisi di kota Rafah, kata sumber-sumber.

Pasukan keamanan membalas dengan tembakan tetapi penyerang melarikan diri dari TKP, mereka menambahkan.

Gerilyawan telah membunuh ratusan tentara dan polisi di Sinai sejak pertengahan 2013, setelah Abdel Fattah al-Sisi menggulingkan Presiden Islamis Mohammed Mursi. Sisi mengajukan untuk jadi presiden untuk dipilih tahun lalu.

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan Kamis.

Pejuang Negara Islam wilayah Sinai, yang sebelumnya berubah nama dari Ansar Bayt al-Maqdis, adalah kelompok militan yang paling aktif di Sinai dan bertujuan untuk menggulingkan pemerintah di Kairo.

sumber: al-arabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top