wartaperang - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Selasa menyatakan "keprihatinan serius" Israel atas keputusan Moskow untuk mengangkat larangan pada penyediaan Iran dengan sistem rudal pertahanan udara S-300 yang canggih.

Dalam percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Netanyahu memperingatkan bahwa langkah tersebut "hanya akan meningkatkan agresivitas Iran di wilayah tersebut dan akan merusak keamanan di Timur Tengah," kata sebuah pernyataan dari kantornya.

Kremlin mengatakan bahwa "Putin menjelaskan secara rinci logika tindakan kepemimpinan Rusia" selama pembicaraan lewat telpon, yang diprakarsai oleh Netanyahu.

Sebuah pernyataan berikutnya dari perdana menteri Israel menyebut bila "penjualan persenjataan canggih berbahaya ke Iran akan berakibat langsung dengan kesepakatan di atas meja antara Iran dan P5 + 1."

"Adakah pihak yang bisa masih serius mengklaim bahwa kesepakatan dengan Iran akan meningkatkan keamanan di Timur Tengah?", tanya Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Teheran mengatakan gerakan Moskow yang diumumkan pada hari Senin, akan menjadi sebuah langkah menuju "keamanan abadi" di wilayah tersebut.

Keputusan Rusia mengikuti kerangka kesepakatan 2 April antara Iran dan enam kekuatan dunia atas program nuklirnya, menjelang pembicaraan teknis bertujuan untuk membatasi program nuklir Teheran.

Dalam sambutannya melaporkan dari Madrid oleh kantor berita resmi Republik Islam ISNA, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan pada hari Selasa pembicaraan akan dilanjutkan Selasa depan, 21 April.

Israel sangat menentang kesepakatan yang muncul, yang dikhawatirkan tidak akan mampu mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top