wartaperang  - Sebuah gencatan senjata di Yaman dan di kota pelabuhan Aden harus mendahului inisiatif perdamaian, demikian menurut wakil presiden Yaman yang baru diangkat Khaled Bahah kepada wartawan, Kamis.

Sementara Bahah mendesak angkatan bersenjata untuk mendukung pemerintah sah di pengasingan, ia mengatakan tidak ada inisiatif perdamaian akan dianggap kecuali Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi dan pemerintahannya kembali ke kota selatan Aden, di mana ia mendapat dukungan paling banyak.

Milisi yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh telah bergabung dengan Houthi yang didukung Iran melawan pemerintah dan memperlihatkan kemajuan yang memaksa Hadi untuk melarikan diri.

Dia mengatakan intervensi militer merupakan hal yang sangat diperlukan dan setelah mencapai "tujuan strategis," pemerintahnya akan berusaha untuk menghentikan perang.

"Kami berharap untuk satu kemenangan dan itu adalah kemenangan bangsa kita," katanya.

Pada hari Rabu, Dewan Kerjasama Teluk menyambut resolusi Dewan Keamanan PBB memberlakukan embargo senjata terhadap milisi Houthi milisi dan memasukan kedalam daftar hitam presiden terguling negara itu, Ali Abdullah Saleh.

Bahah "berterima kasih" kepada Rusia untuk tidak keberatan dengan keputusan Dewan Keamanan PBB.

Sementara itu, Bahah mengatakan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Yaman adalah "prioritas," mendesak "intervensi internasional dan regional."

Tidak Ada Operasi Darat Arab
Bahah juga mengatakan dia berharap tidak akan ada kampanye di tanah oleh koalisi Arab di Yaman.

"Kami masih berharap bahwa tidak ada kampanye tanah sejalan dengan serangan udara," katanya.

Latihan militer yang direncanakan di Arab Saudi telah meningkatkan spekulasi bahwa koalisi yang dipimpin Saudi membom pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman selama tiga minggu sedang mempertimbangkan penggunaan pasukan darat.

Sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top