wartaperang - Perdana Menteri Nuri al-Maliki mengatakan Rabu(6/11/2014) bahwa "konspirasi" telah menyebabkan kegagalan keamanan besar-besaran di provinsi Niniwe yang didominasi Sunni yang memungkinkan militan selaras dengan Negara Islam Irak dan Suriah Raya (ISIS) untuk merebut kota terbesar kedua di negara itu yaitu Mosul.

Dia tidak mengatakan siapa pihak yang ada di balik konspirasi, memilih untuk berfokus pada rencana untuk melawan terhadap ISIS, yang menguasai sebagian besar wilayah Mosul pada hari Selasa.

"Hari ini, yang penting adalah bahwa kita bekerja untuk memecahkan situasi", dengan wajah tegas al-Maliki mengatakannya.

"Kami sedang melakukan persiapan dan kami mengelompokkan kembali angkatan bersenjata yang bertanggung jawab atas pembersihan Niniwe dari para teroris".

Serangan menakjubkan dari ISIS yang berhasil merebut gedung-gedung pemerintah dan dengan berani mengibarkan bendera-bendera hitam, telah mendorong keluar pasukan keamanan dan menggunakan kendaraan militer untuk melarikan diri bersama warga.
Mosul adalah ibukota provinsi Niniwe. Dan tetangganya provinsi yang didominasi Sunni Anbar berbagi perbatasan panjang dan keropos dengan Suriah, di mana ISIS juga aktif.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Irak Hoshyar Zebari mengatakan jatuhnya kota utara utama kepada pemberontak harus mendorong para pemimpin negara untuk bekerja sama dan berurusan dengan "serius" yang dihadapi Irak.

Berbicara di sela-sela pertemuan diplomatik di Athena, ia mengatakan pasukan Irak dan pasukan milik pemerintah wilayah Kurdi itu bisa bekerja sama untuk mendorong para pemberontak keluar.

"Kita bisa mendorong kembali para teroris ... dan akan ada kerjasama yang lebih erat antara Baghdad dan Pemerintah Daerah Kurdistan untuk bekerja sama dan mencoba untuk mendorong keluar pejuang asing", katanya.

Warga Mosul yang berhasil dicapai oleh The Associated Press Rabu mengatakan orang-orang bersenjata berkeliling mengetuk pintu mereka, meyakinkan penduduk setempat bila mereka tidak akan dirugikan dan mendesak PNS untuk kembali bekerja.

Situasi tampak tenang tapi tegang, kata warga, yang berbicara kepada AP pada kondisi anonimitas dari keprihatinan untuk keselamatan mereka.

Di bagian timur kota, seorang warga 34 tahun bernama Ali Sameer mengatakan masjid di lingkungan nya meminta orang-orang untuk kembali bekerja, terutama dalam pelayanan publik.

Jatuhnya Mosul adalah kekalahan berat bagi al-Maliki di tengah pemberontakan yang dilakukan oleh ISIS.

Kelompok ini telah maju di Irak dan Suriah, merebut wilayah dalam kampanye untuk mendirikan sebuah kantong militan melintasi perbatasan.

sumber: alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top