wartaperang - The UAE menarik duta besarnya di Irak pada hari Rabu sebagai protes terhadap tuduhan Perdana Menteri Nuri al-Maliki kepada Arab Saudi bahwa kerajaan itu mendukung terorisme.

Pernyataan Maliki di televisi France 24 Sabtu malam tampaknya memainkan kekhawatiran Irak akan campur tangan oleh negara-negara Arab Sunni ketika ia mencoba untuk memoles citranya sebagai pembela Syiah Irak sebelum pemilu bulan depan.

Pasukan Irak telah memerangi gerilyawan ISIS di dua kota utama Anbar sejak 1 Januari. ISIS menyerbu Falluja dan Ramadi setelah terjadinya pemberontakan suku dipicu oleh penangkapan seorang anggota parlemen Sunni dan pembersihan sebuah kamp protes anti-pemerintah.

Arab Saudi pada Senin menolak tuduhan Maliki sebagai "bermusuhan dan tidak bertanggung jawab".

Sebuah sumber resmi yang dikutip oleh negara Saudi Press Agency ( SPA ) menyatakan penolakan dan keterkejutan Kerajaan terhadap komentar bermusuhan dan tidak bertanggung jawab dari perdana menteri Irak.

"Nuri al-Maliki, sebelum orang lain, tahu betul posisi yang jelas dan tegas kerajaan melawan terorisme dalam segala bentuknya" kata sumber itu.

Alih-alih menyalahkan orang lain, kata sumber itu, Maliki harus mengadopsi kebijakan yang akan mengakhiri kekerasan di Irak.

Kekerasan di Irak telah memburuk dalam satu tahun terakhir dimana ISIS meluncurkan kampanye pemboman dahsyat di pertengahan 2013.

Lebih dari 700 orang tewas dalam kekerasan pada bulan Februari, tidak termasuk hampir 300 kematian dilaporkan di Anbar. Tahun lalu adalah yang paling mematikan sejak tahun 2008 dengan hampir 8.000 warga sipil tewas.

"Jelas bahwa tujuan dari pernyataan ini adalah untuk mencoba dan memutarbalikkan fakta dan menyalahkan orang lain untuk menutupi kekurangan perdana menteri Irak dimana dia telah menempatkan Irak sebagai kepanjangan tangan dari kelompok Regional yang menjadi pemicu konflik sektarian", kata sumber Saudi SPA.

Sumber itu tidak mengidentifikasi "kelompok regional" yang dimaksud, tetapi Arab Saudi sebelumnya menuduh Iran sebagai pemicu ketegangan sektarian di Irak dan di tempat lain.

Maliki telah lama memiliki hubungan dingin dengan negara-negara Teluk, yang melihat dia sebagai terlalu dekat dengan Syiah Iran, mencurigai mereka mendanai militan Sunni memerangi pemerintah Syiah yang dipimpin nya.

sumber: alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top