wartaperang - Sebuah truk Rusia yang penuh dengan orang-orang bersenjata melaju ke basis militer Ukraina di kota pelabuhan Sevastopol Krimea pada hari Jumat dan mengambil alih markas tersebut, kata laporan media.

Truk melanggar gerbang tetapi tidak ada tembakan dilepaskan, seorang wartawan Reuters di tempat kejadian mengatakan.

Sekitar 20 penyerang melemparkan granat kejut di pangkalan di Sevastopol, menurut kantor berita Interfax. Instalasi dikepung oleh Rusia, tambahnya.

Pasukan Ukraina yang berjumlah sekitar 100 orang, membarikade diri di dalam salah satu barak mereka dan komandan mereka mulai negosiasi, kata Interfax.

Seorang pejabat militer Ukraina, Vladislav Seleznyov, mengatakan bahwa orang-orang bersenjata mengambil alih markas tanpa penembakan apapun dan bahwa tidak ada yang terluka.

Rusia telah terbuai dalam semangat patriotik untuk membawa Krimea, permata kekaisaran lama, kembali ke wilayahnya. Teriakan "Krimea adalah Rusia" membahana ketika puluhan ribu orang memadati Lapangan Merah di Moskow pada hari Jumat melambaikan bendera sementara pemimpin parlemen berjanji semenanjung tersebut akan diterima sebagai wilayah yang mempunyai hak yang sama dari Rusia.

Krimea sekarang menjadi milik Ukraina, namun parlemen otonomi telah menyebutkan 16 Maret untuk melakukan referendum tentang apakah daerah semi-otonom harus bergabung Rusia atau tidak, langkah yang menurut Presiden AS Barack Obama telah melanggar hukum internasional.

Semenanjung strategis telah menjadi titik pertempuran di Ukraina di mana tiga bulan protes yang dilakukan melawan Presiden Viktor Yanukovich menyebabkan presiden tersebut melarikan diri ke Rusia. Moskow menyebut pemerintah Ukraina yang baru tidak sah, dan telah menguasai Krimea, di mana ia memiliki sebuah pangkalan angkatan armada Laut Hitam.

sumber: alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top