wartaperang - Presiden Libya, otoritas politik tertinggi di negara itu pada hari Rabu memberikan ultimatum kepada pemberontak yang memblokade terminal minyak di timur dalam waktu dua minggu untuk mundur.

"Kami telah memutuskan untuk memberikan ultimatum dua minggu di paling tidak" untuk menghentikan blokade, Nuri Abu Sahmein mengatakan, menambahkan bahwa operasi militer untuk merebut kembali dermaga sedang ditunda untuk saat ini.

Milisi yang setia kepada pemerintah Tripoli telah melaju di daerah Libya bagian timur pada hari Rabu di mana pemberontak menuntut otonomi daerah telah mulai mengekspor minyak yang bertentangan dengan pemerintah pusat, demikian kedua belah pihak mengatakan.

Pejuang pemberontak dari Pasukan Pertahanan Cyrenaica ditarik kembali ke perbatasan bersejarah wilayah timur setelah milisi pro-Tripoli dari Libya mendorong mereka keluar dari kota pesisir Sirte Selasa malam, seorang komandan pemberontak mengatakan kepada AFP.

Komandan memperingatkan bahwa serangan oleh pejuang yang sebagian besar berasal dari kota ketiga terbesar Libya yaitu Misrata, mempertaruhkan negara yang terletak di Afrika Utara ini akan kembali ke perang saudara.

Tentara yang berhasil maju mendekati daerah konflik adalah "milisi suku bukan unit tentara reguler" katanya meminta untuk tidak diidentifikasi.

"Pasukan kami telah ditarik kembali ke Wadi Lahmar", sebuah lokasi sekitar 90 kilometer ( 60 mil) timur Sirte, tambahnya.

Kota ini terletak di perbatasan bersejarah antara Tripolitania dan wilayah Cyrenaica, yang pada 1963 meminta hak otonomi daearah.

Ketua dewan kota Sirte, Abdelfattah al-Siwi, mengatakan telah terjadi "konfrontasi singkat" antara dua kelompok pejuang sebelum pemberontak mundur.

Pasukan pemberontak yang menguasai pelabuhan timur ini adalah sekutu NATO selama pemberontakan tahun 2011, tapi langkah para pejuang Cyrenaican 'pada akhir pekan untuk memuat minyak ke kapal tanker berbendera Korea Utara kemarin telah membuat pemerintah mengeluarkan ultimatum ini.

Para pemberontak telah memblokade terminal utama untuk ekspor minyak di wilayah timur sejak Juli lalu namun pemuatan di Morning Glory menandai eskalasi utama konflik dan mendorong parlemen untuk menggulingkan Perdana Menteri Ali Zeidan, Selasa.

Pembicara dari Kongres Nasional Umum, Nuri Abu Sahmein, yang juga panglima tertinggi, memberi perintah pada hari Senin untuk sebuah gugus tugas yang akan dibentuk untuk merebut kembali pelabuhan yang dikuasai pemberontak, terdiri dari milisi loyalis serta pasukan reguler.

Blokade berkepanjangan dari pemberontak telah memangkas ekspor Libya dari 1,5 juta barel per hari menjadi hanya 250.000.

sumber:alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top