wartaperang - Panggilan permohonan bantuan terdengar keras dari masjid di Deir al-Zour, meminta dukungan mendesak dari pemberontak dalam pertempuran yang paling sulit melawan Rezim Suriah di bandara kota.

Sebuah sumber melaporkan bahwa rezim Assad di awal pertempuran mengorbankan tentara berpangkat rendah dari Tentara Suriah yang berasal dari daerah pemberontakan dan milisi National Defence Army, karena terlihat di lapangan lusinan dari mereka terbunuh. Namun, akhir-akhir ini rezim Suriah mengubah rencananya dan mulai menggunakan milisi Syiah Irak sebagai tameng untuk penembakan berat dan roket. Sumber tersebut mengungkapkan bahwa 3 tentara tewas karena mencoba membelot dan bergabung dengan pemberontak.

Beberapa komunikasi nirkabel yang ditangkap dari sisi rezim menegaskan partisipasi milisi Abo Alfadhl al-Abbas (milisi dari Irak) dalam pertempuran di bandara.

Sumber menegaskan bahwa Milisi Irak telah berada di Deir al-Zour untuk waktu yang lama, tetapi mereka jarang berpartisipasi dalam pertempuran bandara, karena tugas mereka terbatas pada front dalam kota. Namun, informasi terbaru dari bandara mengkonfirmasi partisipasi berat milisi Abo Alfadl Alabbas dalam pertempuran.

Sumber melaporkan penembakan senjata berat dan serangan pemboman udara tanpa henti pada bagian padakota dan desa-desa yang masih terbebas di sekitar bandara.

Pemberontak di Deir al-Zour telah menghadapi pertempuran berat melawan rezim untuk 600 hari, di mana mereka berhasil membebaskan semua pedesaan dan sebagian besar kota. Mereka juga membebaskan jembatan al-Siyasieh yang membantu dalam memecahkan pengepungan di banyak daerah.

sumber: ZA

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top