wartaperang - Hakim militer Lebanon berusaha menuntut hukuman mati bagi ulama Sunni radikal Ahmad al-Assir dan mantan penyanyi pop yang beralih menjadi fundamentalis Fadl Shaker, bersama dengan 52 tersangka lainnya, sumber dari pengadilan mengatakan pada hari Jumat.

Hakim Riad Abu Ghida memberikan tuduhan dengan dua pembunuhan dan percobaan pembunuhan terhadap tentara dan warga sipil dalam bentrokan di kota selatan Lebanon dari Sidoun Juli lalu.

Bentrokan musim panas antara pengikut al-Assir dan tentara Libanon menewaskan sedikitnya 18 tentara dan 11 pria bersenjata tewas, AFP melaporkan.

Al-Assir dan Shaker, bersama dengan pendukung lainnya telah melarikan diri dan menghilang dari sorotan sejak saat itu.

Tuduhan tersangka termasuk membentuk kelompok-kelompok bersenjata yang menyerang sebuah lembaga negara, tentara, membunuh perwira dan prajurit, mengambil bahan peledak dan ringan dan senjata berat dan menggunakan mereka terhadap militer, demikian menurut surat dakwaan.

Al-Assir telah tegas menentang gerakan Hizbullah Syiah Lebanon, terutama setelah kelompok tersebut memutuskan untuk bergabung dengan rezim Suriah dalam konflik sipil di negara itu.

sumber: alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top