wartaperang - Sebuah serangan udara Israel di Gaza menewaskan tiga militan pada Selasa, menargetkan suatu daerah di mana sebuah pesawat pengintai tak berawak Israel jatuh pada hari sebelumnya, kata seorang pejabat Gaza.

Militer Israel mengatakan pihaknya menanggapi serangan mortir yang ditujukan untuk Israel.

"Teroris harus tahu bahwa ada harga yang harus dibayar ketika berpartisipasi dalam agresi" kata Letnan Kolonel Peter Lerner, seorang juru bicara militer.

Sebelum itu, sebuah pesawat tak berawak Israel jatuh di Gaza, sebuah wilayah yang dikuasai oleh kelompok militan Islam Palestina Hamas.

Menurut The Associated Press, Militer Israel mengatakan pesawat tak berawak Skylark mengalami kerusakan teknis dan pihaknya sedang menyelidiki apa yang menyebabkannya untuk jatuh.

Israel biasanya menggunakan drone untuk mengumpulkan data intelijen pada aktivitas militan. Militan Hamas mengatakan mereka berhasil mendapatkan pesawat tersebut di Gaza selatan dan menyerahkannya kepada pasukan keamanan. Tidak ada rincian lebih lanjut mengenai hal itu.

Militer Israel tidak mengatakan apakah pesawat tak berawak dapat memberikan rahasia untuk Hamas. The Skylark, bagaimanapun diketahui memiliki pengamanan sendiri untuk melindungi informasi yang dikumpulkan sekiranya jatuh kepada musuh.

Pada hari Senin, pasukan Israel menembak mati seorang warga Palestina setelah ia melemparkan batu pada mobil-mobil Israel di Tepi Barat. Penembakan itu terjadi setelah penjaga Israel menembak dan membunuh seorang hakim Yordania yang oleh Israel dikatakan berusaha untuk mengambil senapan dari tentara di perbatasan antara Tepi Barat dan Yordania, The Associated Press melaporkan.

sumber:alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top