wartaperang - Peserta dari demo pro-Rusia yang besar menguasai gedung administrasi negara di Donetsk pada hari Minggu.

Mereka menuntut referendum pada daerah tersebut seperti apa yang telah terjadi dengan salah satu daerah yang menyebabkan aneksasi oleh Rusia yaitu Krimea.

Mereka juga marah pada penangkapan tokoh dengan profil tinggi yang merupakan aktivis pro-Rusia.

Salah satu pengunjuk rasa merasa Barat mengabaikan simpatisan Rusia di Ukraina :
"Saya ingin mendukung orang-orang saya. Kami menentang pemerintah Kiev, kita melawan fasisme. Saya ingin sebuah serikat dengan Rusia. Kiev tidak mendengar kita, Uni Eropa tidak mendengar kita. Saya ingin mengajukan banding ke Uni Eropa - biarkan mereka datang ke Donetsk, Donbas, dan mendengar suara kami. Mereka hanya mendengar suara-suara di Kiev", demikian menurut salah satu peserta.

Banyak warga Ukraina pro-Rusia percaya pemerintah saat ini tidak mewakili kepentingan mereka.

Aysa, pengunjuk rasa lainnya, mengatakan kepada Euronews :
"Saya peduli tentang apa yang akan terjadi besok untuk negara kita. Saya tidak melawan pemisahan tapi saya tidak mengakui pemerintah saat ini karena kita sekarang memiliki oligarki mempunyai wewenang lagi dalam pemerintahan".

Di tempat lain, bendera Rusia juga dikibarkan dan lagu Rusia dinyanyikan di timur kota Kharkiv. Badan keamanan kantor pusat di Luhansk juga dikuasai.

Wilayah berbahasa Rusia di wilayah selatan dan timur Ukraina telah didukung oleh tentara Rusia yang masih ditempatkan di dekat perbatasan timur Ukraina.

sumber: EN

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top