wartaperang - Kasus sesak napas serius dilaporkan di rumah sakit lapangan Deir al-Zour menyusul serangan klorin rezim Selasa malam, menurut sumber-sumber medis.

Sejumlah pemberontak dengan gejala asfiksia dan Nervosism dilarikan ke rumah sakit lapangan dari lingkungan al-Rushdia di garis depan, kata sumber-sumber.

Deir al-Zour adalah kota terbesar ke-6 di Suriah dan terbesar di bagian timur Suriah. Terletak 450 km (280 mil) ke timur laut dari ibukota Damaskus dan sebagian besar sekitarnya berada di bawah kendali pemberontak.

Medical Center di kota mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa korban diketahui terkena gas beracun.

Sumber-sumber militer dan revolusioner mengatakan bahwa rudal yang tidak sepenuhnya meledak terjadi diwaktu makan siang gas menyebabkan cedera ini, dan yang menegaskan hipotesis bahwa isi rudal adalah gas dan bukan bahan peledak.

Sumber-sumber medis di Deir al-Zour mengatakan bila gas yang digunakan dalam serangan adalah klorin beracun.

Dari wilayah lain dilaporkan 20 orang tewas di rumah sakit Raqqa dalam sebulan ini dan lebih dari 60 orang dalam 3 bulan dikarenakan jeleknya peralatan yang ada disana. Selain banyak peralatan yang rusak, juga tidak ada yang mampu memperbaiki perlatan-peralatan yang dibutuhkan untuk UGD.

Juga dalam kesempatan yang sama, dikabarkan bila sekelompok perlawanan dari Chechen pimpinan Sayfullakh Shishani - yang menggantikan pempimpin sebelumnya yang tewas - telah mengalihkan janji setianya kepada kelompok Jundu Sham dari Jabhat Nusra. Kelompoknya diketahui telah berjanji bekerja sama dengan Jabhat Nusra bulan Desember tahun lalu, namun di pernyataannya kemarin dia menyatakan bila kelompoknya tidak pernah menyatakan janji kepada siapapun.

Dia menyatakan bila hal itu dia lakukan karena dia tidak setuju dengan perseteruan antara Jabhat Nusra Front dengan ISIS.

sumber: za

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top