wartaperang - Pemerintah Inggris menanggapi jajak pendapat terhadap kemerdekaan Skotlandia bulan ini dengan menjanjikan berbagai hak kekuatan baru untuk Skotlandia jika memilih untuk tetap dalam Britania Raya.

Menteri Keuangan Inggris George Osborne mengatakan pada hari Minggu (Sep 7, 2014) bahwa rencana akan ditetapkan dalam beberapa hari mendatang untuk memberikan Skotlandia otonomi lebih lanjut tentang pajak, pengeluaran dan kesejahteraan jika orang Skotlandia menentang kemerdekaan dalam referendum bersejarah pada 18 September nanti.

Perdana Menteri David Cameron ironisnya telah memveto pilihan suara ketiga untuk hak devolution yang lebih besar, bertaruh bahwa jejak pendapat tentang ya atau tidak terhadap kemerdekaan akan memberikan kemenangan yang jelas untuk status quo ketika pemilih yang berhati-hati tidak menginginkan masa depan yang tidak pasti.

Hal itu nampaknya adalah pendapat yang terlalu optimis mengingat dalam perhitungan jajak pendapat YouGov untuk Sunday Times menunjukkan pendukung kemerdekaan telah memimpin perolehan angka mereka sejak kampanye tentang referendum dimulai.

Dengan kurang dari dua minggu sebelum pemungutan suara digelar, jajak pendapat menempatkan "Ya" untuk kampanye kemerdekaan dengan 51 persen dan untuk "Tidak" 49 persen, menjungkirbalikkan sebanyak 22 poin dari angka sebelumnya dalam sebulan.

"Anda akan melihat dalam beberapa hari ke depan rencana aksi untuk memberikan kekuasaan lebih ke Skotlandia. Lalu Skotlandia akan memiliki yang terbaik dari kedua negara (Inggris dan Skotlandia). Mereka akan menghindari resiko pemisahan tetapi memiliki kontrol atas nasib mereka sendiri, yang mana saya pikir banyak Skotlandia yang menginginkannya", Osborne mengatakan kepada BBC.

"Lebih banyak peningkatan pajak, otonomi fiskal yang jauh lebih besar, lebih banyak kontrol atas pengeluaran publik, kontrol lebih besar atas tingkat kesejahteraan dan sejumlah perubahan lainnya".

Osborne mengatakan perubahan, yang telah disepakati oleh ketiga partai besar di parlemen Inggris, akan diberlakukan saat suara 'tidak' menang dalam referendum.

Komentarnya diperkuat oleh mantan Perdana Menteri Inggris dan oposisi partai Buruh dan anggota parlemen Gordon Brown, yang mengatakan hari Jumat bahwa dia akan menjadi ujung tombak pendorong untuk Skotlandia mendapatkan lebih banyak kekuasaan jika mereka menentang kemerdekaan.

Ketiga partai politik besar di Inggris telah menetapkan proposal yang berbeda-beda pada kekuatan ekstra untuk Skotlandia jika menolak kemerdekaan.

"Apa yang sedang diumumkan pekan ini hanyalah jadwal dan prosedur untuk menerapkannya, yang saya pikir orang-orang ingin tahu", kata Darling kepada Sky news.

Skotlandia sudah menikmati sejumlah besar devolusi, memiliki parlemen sendiri sejak tahun 1999 dengan kekuatan untuk membuat undang-undang di bidang kebijakan seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan, perumahan dan keadilan.

Devolusi lebih lanjut, sering disebut sebagai "devo max" bisa melihat semua kekuasaan diserahkan kepada Scotland kecuali urusan pertahanan dan luar negeri. Polling sebelumnya telah menunjukkan banyak warga Skotlandia akan mendukung atas kemerdekaan langsung, dan Menteri Pertama Skotlandia Alex Salmond telah gagal mengusahakan agar hak pertahanan dan luar negeri ini bisa didapatkan.

Nicola Sturgeon, wakil pemimpin pro-kemerdekaan Partai Nasional Skotlandia, menyambut jajak pendapat YouGov sebagai "saat yang sangat signifikan" dalam kampanye namun menolak pembicaraan kekuasaan lebih untuk Skotlandia.

"Saya tidak berpikir orang-orang akan menanggapi ini dengan serius. Jika pihak lain telah serius dengan kekuasaan lebih, maka sesuatu yang konkret tentu telah diajukan sebelum sekarang dan mengingat pihak lain (Inggris) putus asa untuk menjaga pilihan dalam referendum nanti, (akhirnya tawaran itu diberikan sekarang)", katanya kepada Sky news.

Salmond menggambarkan rencana yang diajukan pemerintah Inggris sebagai "tindakan panik".

"Ini adalah posisi konyol yang diajukan dalam kesulitan", katanya kepada BBC. "Mereka telah gagal untuk menakut-nakuti Skotlandia, sekarang mereka mencoba menyuap kita. Itu tidak akan bekerja baik karena orang-orang datang ke realisasi bahwa kita dapat mendapatkan masa depan negara ini ke tangan kita".

Setelah berbulan-bulan survei menunjukkan nasionalis mengalami kekalahan, namun jajak pendapat baru-baru ini telah melihat celah sempit yang memungkinkan untuk menaikkan prospek nyata memisahkan diri bisa tercapai, dan mereka bisa menghentikan perserikatan yang telah berumur 307 tahun dengan Inggris.

Sebuah jajak pendapat terpisah pada hari Minggu oleh Panelbase, yang dibuat oleh kampanye pro-kemerdekaan, menunjukkan dukungan untuk memisahkan diri naik tapi masih kurang dari angka mayoritas di 48 persen. Ketika angka ragu-ragu dimasukkan, poin pendukung kemerdekaan jatuh ke 44 persen.

Isu kemerdekaan telah memukul mata uang Sterling di pasar valuta asing dan memberikan ketegangan politik bagi Inggris saat mereka kembali dari liburan musim panas.

Pound mengalami minggu terburuk terhadap dolar dalam lebih dari satu tahun setelah jajak pendapat YouGov terakhir pada hari Senin menunjukkan penurunan tajam dari angka anti-kemerdekaan.

Pemungutan suara untuk melepaskan diri akan diikuti oleh negosiasi dengan London tentang mata uang, utang nasional, minyak Laut Utara dan masa depan pangkalan kapal selam nuklir Inggris di Skotlandia.

Sisi pro-kemerdekaan telah menyatakan keyakinannnya bila  warga Inggris akan menyetujui penggunaan mata uang bersama di Skotlandia, yang memungkinkan negara baru untuk menggunakan pound.

Hal ini telah ditolak oleh tiga partai politik utama Inggris dan Osborne tetap bersikukuh pada hari Minggu.

"Tidak, tidak ada tapi-tapian, kami tidak akan berbagi pound jika Skotlandia memisahkan diri dari Inggris", katanya.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top