wartaperang - Ulama radikal Abu Qatada, yang diadili di Yordania atas tuduhan teror, pada hari Minggu (Sep 7, 2014) mengecam pemancungan jurnalis AS oleh militan Negara Islam, menyebut ISIS sebuah "mesin pembunuh".

Abu Qatada pernah dijelaskan oleh seorang hakim Spanyol sebagai tangan kanan dari pendiri jaringan teror al-Qaeda Osama bin Laden di Eropa.

Dia dideportasi dari Inggris ke Yordania pada Juli 2013, setelah pertempuran hukum selama 10 tahun untuk menghadapi dua sidang terpisah.

Pada bulan Juni dia dibebaskan dari tuduhan merencanakan serangan 1999 tentang sekolah Amerika di Amman namun masih sedang diadili atas tuduhan teror lain yaitu bersekongkol untuk menyerang wisatawan di Yordania saat perayaan milenium.

Berbicara kepada wartawan dari dermaga di sebuah gedung pengadilan Amman Minggu, Abu Qatada mengulangi kutukannya kepada ISIS yang mengontrol wilayah sangat luas di Irak dan tetangga Suriah.

Ditanya tentang pemenggalan yang diklaim dilakukan oleh IS terhadap wartawan Amerika James Foley dan Steven Sotloff, ia berkata, "Wartawan tidak boleh dibunuh karena mereka adalah utusan dari kebenaran".

Dia mengecam ISIS, mengecap mereka "sebuah mesin pembunuh dan penghancur" dan menyamakan pejuang dengan "anjing api neraka".

Namun Abu Qatada mengatakan bahwa dia menentang rencana oleh Amerika Serikat untuk mendirikan sebuah koalisi internasional untuk menghancurkan kelompok jihad, dengan mengatakan, "Saya menentang setiap koalisi menentang setiap Muslim".

Pengadilan untuk sementara ditunda persidangannya sampai 24 September.

Pada bulan Juli, Abu Qatada dan jihadis Yordania lainnya mengecam ISIS karena mendeklarasikan kekhalifahan Islam di wilayah yang dikendalikan di Irak dan Suriah.

"Pengumuman dari kekhalifahan oleh Negara Islam (ISIS) adalah batal karena tidak disetujui oleh militan di bagian lain dunia", tulis Abu Qatada dalam dokumen 21-halaman yang diposting online.

Abu Mohammed al-Maqdessi, yang pernah menjadi mentor pemimpin Al-Qaeda Abu Musab al-Zarqawi yang telah tewas terbunuh, mengatakan bila ISIS harus "reformasi, bertobat dan menghentikan pembunuhan Muslim dan mendistorsi agama".

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top