wartaperang - Aktivis mengatakan pertikaian pemberontak di Suriah telah menewaskan 45 pejuang oposisi selama dua hari terakhir.

Observatorium Hak Asasi Manusia untuk Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan pertempuran berkobar di bagian timur provinsi Deir el-Zour pada hari Minggu dan berlanjut sampai Senin.

Observatory mengatakan bentrokan terjadi antara  afiliasi al-Qaida Front Nusra melawan separatis Negera Islam Irak dan Levant (ISIS).

Dua kelompok jihad dulunya adalah sekutu tetapi menjadi saling berlawanan awal tahun ini dan sejak itu sering terlibat di beberapa pertikaian sengit dalam perang sipil Suriah.

Observatory mengatakan dalam sebulan pertikaian di Dier el-Zour sendiri telah menewaskan hampir 300 pejuang dan menyebabkan pengungsian lebih dari 100.000 warga sipil.

Hal ini juga telah melemahkan tekad oposisi Suriah untuk menggulingkan Presiden Bashar Assad.

Serangan Pemerintah Suriah

Sementara itu setidaknya 40 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas selama operasi yang diduga dilakukan di seluruh Suriah hari Minggu oleh pasukan yang setia kepada rezim Presiden Bashar Assad, menurut aktivis oposisi.

Operasi darat dan udara yang melibatkan persenjataan berat membunuh 13 di Aleppo, sembilan di pinggiran ibukota Damaskus, enam di Homs, lima di Idlib, tiga di Hama, dan dua masing-masing di Daraa dan Latakia, demikian menurut Observatorium Hak Asasi Manusia yang berbasis di London, yang melacak korban sipil dan oposisi.

Syrian Revolution General Commission menyatakan bahwa sejumlah besar tentara pemerintah tewas dalam penyergapan oleh Free Syrian Army di Kalamun, Damaskus.

Pasukan Assad melancarkan serangan senjata berat di distrik Muleiha selatan Damaskus, dan bentrokan meletus antara FSA dan tentara pemerintah di sekitar kamp pengungsi Yarmouk di selatan ibukota, SRGC menambahkan.

Komisi lebih lanjut mengatakan bahwa sejumlah besar daerah pemukiman yang rusak berat terjadi ketika helikopter militer menjatuhkan bom barel di daerah yang dikuasai oposisi di Aleppo, dan pinggiran ibukota Douma dan Darayya.

Disisi lain, kantor berita resmi Suriah - SANA - mengklaim bahwa pasukan rezim dibersihkan di beberapa daerah kelompok bersenjata di berbagai operasi yang diluncurkan di Aleppo, Daraa, Idlib dan Homs.

Suriah telah dicengkeram oleh pertempuran konstan sejak rezim meluncurkan penumpasan kekerasan dalam menanggapi protes anti-pemerintah pada Maret 2011, memicu konflik, yang telah berujung ke perang saudara.

PBB telah berhenti memperbarui korban tewas untuk negeri tersebut karena penghitungan resmi telah menjadi terlalu sulit untuk memverifikasi. Setidaknya 100.000 kematian tercatat dalam hitungan resmi terakhir pada bulan Juli 2013.

Lebih dari 100.000 orang telah tewas selama konflik tiga tahun, yang telah menyebabkan lebih dari 6,5 juta orang mengungsi menurut PBB. Hampir 2,5 juta warga Suriah juga terdaftar sebagai pengungsi di negara-negara tetangga, termasuk Turki, Lebanon dan Irak.

sumber: ZA

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top