wartaperang - Ribuan orang berkumpul di ibukota wilayah Krimea Ukraina untuk mempromosikan suara "ya" dalam referendum pekan depan untuk bergabung dengan Federasi Rusia.

Kerumunan di Simferopol dihibur oleh sebuah band angkatan laut Rusia seraya meneriakkan slogan-slogan dan melambaikan bendera Rusia.

Sementara itu, di Kyiv, kata menantang disampaikan oleh perdana menteri Arseniy Yatsenyuk - yang diperkirakan akan melakukan perjalanan ke AS pekan ini untuk membahas krisis Krimea.

"Kami tidak akan membiarkansatu sentimeter pun tanah Ukraina. Biarkan Rusia dan presiden tahu ini", katanya.

Yatsenyuk membuat komentar selama pidato memperingati 200 tahun kematian Taras Shevchenko yang dianggap sebagai salah satu penyair terbesar negara itu.

Kembali di Simferopol, sekitar seratus orang telah melakukan demo menentang bergabungnya Krimea dengan negara lain. Mereka menentang Rusia dan ingin mempertahankan kesatuan Ukraina sebagai gantinya.

Disisi lain Khodorkovsky seorang pengusaha Rusia yang telah dibebaskan tahun lalu dari penjara Rusia karena penggelapan pajak - membuat pernyataan keras di Kiev yang menyatakan bila Rusia bertanggung jawab atas kekerasan di Kiev. Pengusaha ini adalah yang paling keras dalam memberikan kritik kepada Putin.

Dan dari belahan eropa lainnya, PM Jerman Merkel menyatakan bila langkah yang diambil oleh warga krimea untuk melakukan referendum dalam waktu dekat merupakan sebuah langkah ilegal dari Rusia. Namun Putin sebelumnya telah menekankan bila warga Krimea berhak menentukan pendapat mereka sendiri dan Rusia menyerahkan keputusan tersebut kepada warga Krimea.

Krimea sebagian besar dihuni oleh warga yang berbicara Rusia dan menjadi tempat bagi pangkalan armada Laut Hitam Rusia. Beberapa waktu lalu kelompok minoritas Tatar yang beragama Islam juga telah mengungsi meninggalkan wilayah ini menuju wilayah yang masih dikuasai oleh Ukraina.

sumber: euronews dan beberapa sumber lainnya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top