wartaperang - Seorang pria menikam beberapa penumpang di stasiun kereta api di daerah Munich pada hari Selasa pagi, menewaskan satu orang dan melukai tiga orang lainnya, media melaporkan, dan polisi mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah ada motif terkait Islam atas serangan tersebut.

Seorang juru bicara mengatakan polisi memeriksa keterangan dari beberapa saksi bahwa orang itu berteriak "Allahu Akbar" ( "Allah Maha Besar" Red.) dalam serangan itu, dan menambahkan bahwa pelaku telah ditangkap.

Penyiar kantor berita Jerman ARD melaporkan bahwa satu orang telah meninggal akibat luka-lukanya. Polisi tidak bisa mengkonfirmasi pernyataan ini.

Serangan itu terjadi di S-Bahn stasiun kereta api komuter di Grafing, sebuah kota sekitar 32 km (20 mil) tenggara dari ibukota Bavaria di selatan Jerman.

service office di jakarta .adv - Jerman, yang memainkan peran sebagai pendukung dalam memerangi Negara Islam(ISIS/IS), tidak mengalami serangan besar oleh militan Islam seperti serangan besar-besaran yang telah memukul negara-negara tetangga yang menjadi bagian dari koalisi anti Negara Islam yaitu Perancis dan Belgia.

Namun, layanan keamanan Jerman sangat berhati-hati dan dalam puncak kewaspadaan melihat kondisi yang ada dan menteri telah berulang kali memperingatkan kemungkinan serangan yang terjadi di dalam negeri.

Lebih dari 800 radikal di dalam negeri telah tumbuh dan telah meninggalkan Jerman untuk bergabung dengan kelompok jihad di Suriah dan Irak dan sekitar 260 orang dari mereka telah kembali ke Jerman.

Jerman juga menjadi negara transit bagi militan yang melakukan serangan di Belgia tahun ini dan Paris tahun lalu. Ada kekhawatiran bahwa beberapa dari 1 juta migran yang tiba di negara itu tahun lalu telah terlewatkan dari radar pengawasan pejabat.

Jerman sendiri saat ini menampung ribuan mingran yang berasal dari Afrika dan Timur Tengah. Negara ini baru-baru saja mengalami insiden serangan seksual massal yang terjadi pada tahun baru 2016. Kelompok migran dari Timur Tengah dan Afrika saling menuduh pihak yang bertanggung jawab atas serangan ini. Dan kepolisian Jerman telah menduga bila serangan itu berasal dari komunitas migran yang berasal dari Afrika.

sumber: ZA

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top