credit: Zaman Al-Wasl - Click untuk lebih besar
wartaperang - Sebuah kisah indah kembali lahir dari perang yang penuh kekelaman di Suriah. Adalah seorang wanita bernama Mariam al-Mosetif, berumur 43 tahun, ibu tiri dari 3 orang anak dengan kebutuhan khusus. Dengan sangat mengagumkan dia memperlakukan semua dari anak-anak tirinya dengan cinta dan kelembutan di kamp Lebanon Arsal, seakan mereka anak dia sendiri.

http://bit.ly/1rJtGDC .adv - Tiga dari anak tiri dari suaminya yang 16 tahun lebih tua dari dia memanggilnya "ibu" karena mereka merasakan cinta yang diberikan oleh sang ibu, seolah-olah dia adalah ibu kandung mereka sendiri.

Anak tiri tertua Nawal, hampir seusia dengan Mariam, mengalami kesulitan dalam berbicara, anak tiri kedua Abul-Kafi, 19 tahun, dalam keadaan bisu, sedangkan anak tiri termuda bernama Ali, 7 tahun, memiliki cerebral palsy dan membutuhkan perawatan khusus.

Mariam yang datang dari desa Dabaa di pedesaan Qusayr dan tinggal di kamp Arsal sebagai pengungsi, tidak pernah manahan diri untuk berusaha atau menahan cintanya untuk terus memperhatikan tiga anak-anak dengan kebutuhan khusus ini.

Di tenda mereka yang miskin yang hampir tidak memiliki segala sesuatu, ketika memasukinya bisa dirasakan aura penuh cinta dan perasaan kemanusiaan, terutama ketika mereka sekeluarga berkumpul di sekitar ayah, Mohammed Dheib Bozan, 63 tahun, untuk membantunya beristirahat setelah seharian bekerja keras di gedung-gedung sekitar.

Anak-anak ini tidak pernah sekalipun mengeluhkan pengobatan atau perhatian yang buruk dari ibu tiri mereka, mereka selalu mengungkapkan rasa terima kasih mereka terhadap kerja keras dan pengabdian sang ibu dalam menjaga mereka.

Abo Ibrahim dalam pembicaraannya tentang istri barunya menyampaikan apresiasi dan penghargaan untuk emosi dan perhatian istrinya kepada anak-anaknya, yang selalu berdoa kepada Tuhan untuk menyembuhkan mereka dan memberikan kepada mereka kehidupan yang lebih baik.

Mariam mengungkapkan keterkejutannya atas pernyataan terima kasih yang terus diberikan padanya atas upaya yang dia lakukan karena dia tidak melihatnya sebagai "memenuhi kewajiban saja dan tidak perlu untuk berterima kasih" dan dia hanya merasa bahagia memberikan kepada anggota keluarga semua perhatian yang bisa mereka dapatkan.

source: ZA

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top