wartaperang - Iran akan melarang warganya untuk pergi ke Arab Saudi tahun ini dalam melakukan ibadah haji tahunan, kantor berita internasional mengutip seorang pejabat Iran ketika mengumumkan pada hari Kamis, Menurut Associated Press (AP), Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran, Ali Jannati, menyalahkan hal tersebut ke Arab Saudi karena gagal "menyelesaikan masalah keamanan" pada diskusi selama berbulan-bulan yang panjang yang berlangsung antara kedua negara.

http://bit.ly/1rJtGDC .adv - Jannati mengatakan dalam komentar yang diberikan kepada AP, "Mereka [Saudi] tidak menerima proposal kami mengenai penerbitan visa atau keamanan dan transportasi para peziarah Iran."

Ketegangan antara dua kekuatan regional meningkat bahkan lebih tajam dibanding tahun lalu ketika kecelakaan terjadi selama musim haji tahunan, yang mengakibatkan kematian sejumlah warga Iran yang berada di antara sebab-akibat dari kecelakaan.

pejabat Saudi telah memanggil pejabat Iran untuk menghentikan 'mempolitisasi' kecelakaan ini, namun hubungan diplomatik benar-benar terputus antara kedua negara saat Iran gagal melindungi Kedutaan Saudi di Teheran ketika massa Iran menyerang kedutaan tersebut sebagai bentuk keberatan mereka dari Riyadh mengeksekusi seorang ulama Syiah, meskipun berkewarganegaraan Saudi, yang dihukum akibat khotbah terkait kebencian awal tahun ini.

Keputusan Iran menimbulkan pertanyaan karena haji adalah kewajiban agama dan salah satu dari "lima pilar" Islam, setiap warga Muslim yang berbadan sehat dan mampu harus menunaikan ibadah haji ini setidaknya sekali dalam hidup mereka, dan juga menimbulkan pertanyaan apakah Riyadh pernah memberikan sinyal bahwa mereka tidak akan menyambut peziarah Iran tahun ini.

Kementerian Haji Saudi merilis sebuah pernyataan pada hari Kamis menekankan pada Arab Saudi tetap berusaha melayani para tamu dari Dua Masjid Suci, menambahkan bahwa kepemimpinan dan pemerintah Saudi merasa "terhormat" untuk memberikan layanan kepada jamaah dan pengunjung dari seluruh bangsa.

Kementerian itu juga mengatakan mengirimkan undangan setiap tahun untuk semua mereka yang bertanggung jawab untuk urusan haji di negara-negara Arab dan Islam, dan negara-negara dengan minoritas Muslim, untuk membahas pengaturan dan kebutuhan para peziarah yang mengunjungi Mekah, termasuk Iran.

Pernyataan kementerian menambahkan bahwa pihaknya telah bertemu dan berdiskusi dengan kepala komite urusan haji Iran bulan lalu, persyaratan dan pengaturan diperlukan oleh peziarah Iran untuk melakukan haji tahun ini.

Tetapi menambahkan bahwa delegasi Iran "menolak untuk menandatangani perjanjian untuk menyelesaikan persiapan haji tahun ini ... bersikeras dengan tuntutan mereka."

Ia menambahkan bahwa "orang-orang yang telah melarang warganya dari hak ini (untuk menunaikan ibadah haji) akan bertanggung jawab atas keputusan mereka di hadapan Allah dan seluruh dunia".

sumber: al-arabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top