wartaperang - Penasehat keamanan nasional AS Susan Rice membantah pada hari Jumat bahwa AS terlibat dalam koordinasi militer dengan Iran untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Pada briefing Gedung Putih, Rice menanggapi laporan bahwa Presiden Barack Obama telah menulis surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei tentang ISIS dengan mengatakan, "Kami sama sekali tidak terlibat dalam koordinasi apapun - koordinasi militer - dengan Iran dalam melawan ISIL".

The Wall Street Journal melaporkan pada hari Kamis bahwa Obama mengirim surat bulan lalu untuk Khamenei dan menjelaskan apa yang disebut "pertarungan bersama" melawan kelompok militan ISIS.

Iran, sebuah negara Muslim Syiah, dan Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik sejak penyerbuan kedutaan Amerika 1979 di Teheran dan krisis penyanderaan 444 hari.

Tapi AS telah semakin menyadari bahwa Iran - yang pernah dijuluki oleh Washington sebagai negara sponsor terorisme - dapat memainkan peran dalam membantu untuk memulihkan stabilitas di negara-negara seperti Irak dan Suriah.

Menolak untuk menyangkal atau mengkonfirmasi laporan itu, juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan, "Saya tidak dalam posisi untuk membahas korespondensi pribadi antara presiden dan setiap pemimpin dunia".

Iran dan Amerika Serikat sedang menegosiasikan kesepakatan yang kompleks untuk mengendalikan ambisi nuklir Iran dalam pertukaran untuk sebuah pengurangan sanksi internasional yang melumpuhkan Republik Islam.

Earnest mengulangi di sela-sela pembicaraan yang dipimpin oleh sekelompok kekuatan yang dikenal sebagai P5 + 1, Iran dan Amerika Serikat telah membahas ancaman militan.

Tapi dia menegaskan AS berdiri pada prinsip, "Amerika Serikat tidak akan melakukan kerja sama militer dengan Iran dalam upaya ini, kami tidak akan berbagi intelijen dengan mereka".

Dalam suratnya, Obama dikabarkan menekankan kepada Khamenei bahwa setiap kerjasama dalam memerangi militan ISIS akan berpengaruh pada kesepakatan nuklir yang komprehensif, sebagai batas waktu 24 November semakin mendekat.

The Journal mengatakan hal itu diyakini sebagai surat keempat dari Obama untuk Khamenei sejak pemimpin Amerika mulai menjabat pada tahun 2009. Para pejabat AS mengatakan kepada koran bahwa pemimpin Iran tidak pernah menanggapi secara pribadi atas tawaran ini.

Banyak dari sekutu regional Washington, termasuk Israel serta Arab Saudi, telah waspada terhadap tawaran pemerintah AS untuk melibatkan Iran secara diplomatik, dan sumber Journal mengatakan Gedung Putih tidak mengatakan negara-negara mana saja yang mendapatkan surat Obama.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry pada hari Minggu akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif serta kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Cathy Ashton di Oman, untuk putaran baru pembicaraan nuklir.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top