wartaperang - Lebih dari 100 orang telah tewas dalam beberapa hari pertempuran antara dua klan di wilayah Kordofan Barat yang kaya minyak Sudan, pemimpin suku mengatakan kepada AFP, Kamis.

Bentrokan dimulai pada hari Minggu atas sengketa tanah antara dua sub-kelompok yang berkuasa yaitu suku Misseriya di daerah Al-Quwik dekat perbatasan dengan Sudan Selatan.

Pertempuran antara Zioud dan kelompok Awlad Amran menyebabkan 133 orang tewas, kepala suku Misseriya, Mokhtar Babo Nimir mengatakan kepada AFP.

Babo Nimir tidak tahu berapa banyak orang yang terluka tetapi mengatakan angka itu "tinggi".

Kedua belah pihak menggunakan senapan mesin berat dalam bentrokan, yang masih berkecamuk pada hari Kamis, demikian menurut pemimpin kedua suku di daerah tersebut.

"Sampai malam ini tidak ada pasukan pemerintah di lapangan untuk memisahkan para pejuang dan lebih dari 100 tewas dari kedua belah pihak", kata pemimpin, yang clannya tidak terlibat dalam bentrokan.

Misseriya adalah salah satu suku Arab terbesar di Kordofan, dan kaum-kaum mereka kebanyakan nomaden penggembala ternak.

Pemerintah Sudan mempersenjatai Misseriya dan kelompok lain selama 22 tahun perang saudara di negara itu yang berakhir pada tahun 2005 dan menyebabkan pemisahan Sudan Selatan.

Pembagian negara mendorong Juba mengambil sebagian besar produksi minyak negara itu, dan meninggalkan West Kordofan sebagai wilayah penghasil minyak utama di Sudan.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top