wartaperang - Inggris mengatakan dua orang yang bekerja untuk kedutaan besarnya di Kabul - warga Inggris dan seorang warga Afghanistan - tewas dalam pemboman pada hari Kamis, dan bersumpah untuk terus beroperasi di Afghanistan meskipun dalam "kemarahan."

"Saya sangat sedih untuk mengkonfirmasi bahwa anggota tim keamanan sipil Inggris dan pekerja nasional Afghanistan untuk kedutaan tewas", kata Menteri Luar Negeri Philip Hammond.

Hammond mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kedua satpam Inggris terluka dalam serangan itu, yang terjadi hanya beberapa hari sebelum konferensi besar pada perekonomian Afghanistan yang akan diselenggarakan di London.

Para pejabat Afghanistan mengatakan total enam orang - satu nasional Inggris dan lima warga Afghanistan - tewas ketika seorang pembom bunuh diri menabrakkan mobil dengan bahan peledak itu ke dalam sebuah kendaraan kedutaan besar Inggris di ibukota.

Lebih dari 30 pengamat juga terluka.

"Kemarahan ini membawa pulang kepada kami sekali lagi keberanian dan ketekunan dari rakyat Afghanistan dan anggota masyarakat internasional yang mendukung mereka", kata Hammond.

"Kami tidak akan membiarkan kebiadaban tersebut untuk menghalangi kita untuk terus melanjutkan kemitraan kami dengan pemerintah Afghanistan", tambahnya.

Inggris pekan ini mengakhiri kehadiran militer selama 13-tahun di Afghanistan selatan ketika personel terakhir Angkatan Udara meninggalkan lapangan terbang Kandahar.

Kontribusi militer Inggris tahun depan akan berupa pengawasan oleh seorang perwira pelatihan akademi di luar Kabul.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top