wartaperang - Korban tewas akibat badai selama tiga hari yang menurut warga digambarkan sebagai badai terberat dalam beberapa dekade menghantam Maroko selatan  dan menyebabkan tewasnya sekira 32 orang, kata pihak berwenang, Senin.

Badai sejak Sabtu menyebabkan banjir bandang di sebagian besar wilayah selatan di kaki Pegunungan Anti-Atlas, namun peringatan cuaca akhirnya dibatalkan pada Senin sore.

Kementerian dalam negeri menginformasikan data terbaru yang menyatakan setidaknya 32 tewas dan enam hilang.

Tim penyelamat sebelumnya berhasil mendapatkan 11 mayat dari perairan tinggi dekat Talmaadart Sungai di wilayah Guelmim di tepi gurun Sahara yang mendapatkan terpaan badai.

Pihak berwenang mengatakan, dua orang lainnya hilang di wilayah yang sama, sementara sedikitnya lima orang belum ditemukan di daerah termasuk Ouarzazate dan Marrakesh, dimana mobil dan pohon tersapu oleh air yang mengamuk.

Seorang gadis sembilan tahun di antara enam orang yang tersapu oleh sungai Tamsourt yang membuncah, juga di Guelmim.

"Kami belum melihat hal seperti ini sejak banjir tahun 1986. Orang-orang sangat takut", kata seorang warga Mustapha al-Gemrani kepada AFP melalui telepon.

Hanyut

"Sebuah keluarga yang kembali dari pernikahan hanyut dan kita tidak tahu apa yang telah terjadi pada mereka. Tapi sekarang langit telah bersih dan helikopter di atas kepala", katanya.

Pihak berwenang telah menyiapkan sel krisis di zona yang terkena dampak dan istana mengumumkan akan mengcover biaya pemakaman korban dan perawatan medis untuk yang cedera.

Pada hari Minggu, kantor berita negara MAP mengutip kementerian dalam negeri mengatakan sekitar 130 kendaraan segala medan dan 335 Zodiac inflatables dan kapal lain sedang melakukan misi penyelamatan mencari yang hilang.

"Operasi penyelamatan sejauh ini menyelamatkan 214 orang, puluhan di antaranya dievakuasi oleh tentara dan helikopter penjaga kerajaan", kata kementerian dalam negeri.

Sekitar 100 rumah yang dibuat oleh lumpur-bata sebagaian atau seluruhnya hancur total di selatan, dan 100 jalan terputus, termasuk enam jalan raya nasional.

"Dalam tiga hari, kerusakan telah besar", Abdelkrim Rida, warga Ighounane, dekat Ouarzazate, kepada AFP.

"Banyak orang yang kehilangan tempat tinggal dan beberapa juga telah kehilangan ternak mereka".

Kepala Dinas Pariwisata provinsi Ouarzazate, Zoubir Bouhout, mengatakan dua pesawat disewa pada hari Minggu untuk menerbangkan keluar sekira 200 wisatawan, setengah dari mereka warga Perancis.

Menurut saluran televisi 2M, 25 cm (hampir 10 inci) hujan turun hanya dalam beberapa jam pada beberapa daerah.

Pemerintah Spanyol dalam sebuah pernyataan telah mengirimkan "bantuan darurat" ke Maroko setelah banjir.

Banjir bandang umum terjadi di Maroko, dimana empat anak tenggelam di dekat Ouarzazate pada bulan September.

Pihak berwenang telah meningkatkan sistem peringatan di lembah wilayah Atlas, terutama di kawasan wisata Ourika, selatan Marrakesh, di mana ratusan tewas dalam banjir bandang pada tahun 1995.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top