wartaperang - Otoritas Perancis melaporkan drone terbang di atas dua pembangkit listrik tenaga nuklir, episode terbaru dalam serangkaian insiden serupa di seluruh negeri, AFP melaporkan pada hari Jumat.

Drone besar dilaporkan telah terdeteksi terbang di atas sekitar tujuh pembangkit listrik tenaga nuklir di beberapa wilayah Perancis selama tiga minggu terakhir, harian Inggris The Telegraph melaporkan pada hari Kamis.

"Drone terbang di dua pembangkit nuklir pada malam hari. Mereka terdeteksi oleh polisi yang bertugas melindungi PLTN dan staf", kata juru bicara pasukan keamanan Prancis.

Electricité de France (EDF), operator milik negara dari reaktor nuklir Perancis, mengajukan keluhan hukum terhadap orang tak dikenal setelah penerbangan, menurut surat kabar Inggris.

Perancis mengoperasikan 58 reaktor nuklir di 19 situs.

"Mesin ini tidak dinetralkan karena mereka tidak mewakili ancaman langsung terhadap fasilitas nuklir", juru bicara itu menambahkan.

Setelah mengkonfirmasi insiden terbaru, seorang juru bicara dari EDF mengatakan drone terdeteksi pada waktu sekitar 09:00 waktu setempat terbang di atas PLTN di Penly di utara Perancis dan Golfech di barat daya negara itu.

Insiden ini memicu keraguan atas keamanan PLTN di Prancis terutama bahwa fasilitas itu mempunyai larangan masuk wilayah udara dalam perimeter lima kilometer di sekitar lokasi nuklir atau terbang di atas mereka pada ketinggian di bawah 1.000 meter, menurut hukum Perancis.

Mereka melanggar hukum yang diancam dengan hukuman 1 tahun penjara dan denda 75.000 euro ($ 93.000).

Sebuah penyelidikan telah diluncurkan, dan sumber yang mengetahui investigasi itu mengatakan bahwa pihak berwenang sedang mencari untuk menemukan orang yang mengendalikan drone jarak jauh.

Namun kementerian dalam negeri menyatakan bahwa drone tidak menimbulkan kekhawatiran bagi PLTN.

"PLTN dirancang untuk menahan gempa bumi yang kuat atau sebuah pesawat menabrak itu", kata kementerian itu.

EDF juga meremehkan implikasi keamanan dari pelanggaran keamanan pada PLTN, dimana angkatan udara Perancis bertugas melindungi.

"Kami tidak takut tentang sebuah pesawat tanpa awak di luar instalasi. Benda-benda ini tidak mampu merusak apa-apa kalau mereka jatuh", katanya.

Kelompok lobi lingkungan Greenpeace, yang sebelumnya melakukan protes di pembangkit nuklir di Perancis, membantah terlibat dalam kegiatan misterius.

Partai Sosialis Presiden Francois Hollande berjanji untuk memotong ketergantungan pada energi nuklir dengan menutup 24 reaktor pada tahun 2025.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top