wartaperang - Pasukan Kurdi Irak hanya akan tinggal di Suriah untuk "sementara" dalam membantu memperkuat sesama Kurdi berjuang untuk mempertahankan kota Kobane dari militan Negara Islam do Irak dan Suriah, seorang politisi Kurdi Irak, mengatakan kepada hari Minggu.

Dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press, Nechervan Barzani, perdana menteri Pemerintah Daerah Kurdi semi-otonom Irak, mengatakan keterlibatan pejuang Kurdi Peshmerga di Suriah tidak dimaksudkan untuk mencapai setiap tujuan politik, melainkan, diarahkan pada tujuan jangka pendek membantu sesama Kurdi di kota yang diperangi sepanjang perbatasan Suriah-Turki.

"Peran kami adalah untuk memback-up orang-orang yang berjuang di tanah di Kobane", katanya. "Saya tidak berharap perubahan besar dalam persamaan politik daerah secara keseluruhan".

Pejuang Peshmerga Irak memasuki Kobane melalui Turki Kamis - yang pertama dari sekelompok 150 tentara Kurdi dalam perjalanan mereka ke kota, demikian kata para aktivis. Serangan ISIS pada Kobane dan desa-desa di dekatnya di Suriah telah menewaskan lebih dari 800 orang, aktivis mengatakan. Para ekstremis Sunni menangkap puluhan desa Kurdi dan mengontrol sebagian dari Kobane. Lebih dari 200.000 orang telah melarikan diri ke Turki sebagai hasilnya.

Barzani mengatakan pemerintah Amerika memainkan peran dalam mempengaruhi Turki untuk memungkinkan pasukan Peshmerga Kurdi melakukan perjalanan darat melalui Turki ke Suriah dimana konflik antara pejuang Kurdi Suriah dan kelompok IS terjadi dengan intensif di kota perbatasan. Turki telah enggan untuk membuka perbatasan untuk memungkinkan anggota milisi Kurdi Suriah - yang dikenal sebagai Unit Perlindungan Rakyat, atau YPG - untuk melakukan perjalanan melalui wilayah Turki memperkuat Kobane. Turki percaya YPG berafiliasi dengan gerakan PKK Kurdi di Turki tenggara yang telah mengobarkan pemberontakan anti-pemerintah.

"Untuk pasukan Peshmerga yang pindah dari Kurdistan Irak dan berbaris di tanah Turki untuk membantu Kobane, kita semua tahu bahwa itu adalah keputusan yang sulit", kata Barzani mengenai keputusan Turki untuk memberikan bagian kepada pasukan Kurdi Irak. "Ini tidak akan terjadi tanpa Turki".

Barzani mengakui bahwa pejuang Peshmerga masih menghadapi pertempuran sulit melawan ISIS di dalam negeri dengan pejuang mencari cara untuk merebut kembali kota-kota di Irak utara. Dia menyerukan kepada militer Irak untuk menawarkan dukungan lebih kepada pasukan Kurdi memerangi kelompok ekstremis di Irak.

"Kami masih menunggu jawaban (Baghdad) untuk mengirim pasukan, tapi mereka tidak mengirim pasukan apapun sejauh ini", katanya.

source: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top