wartaperang - Panglima militer Turki telah memperingatkan bahwa tentara akan melakukan apapun yang diperlukan jika "garis merah" yang tidak dihormati dalam pembicaraan damai dengan pemberontak Kurdi di langgar.

Komentarnya muncul di tengah upaya intensif oleh pemerintah untuk memulai kembali pembicaraan damai yang macet dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang meluncurkan pemberontakan demi membentuk pemerintahan sendiri di bagian tenggara pada tahun 1984.

"Kami telah membuat jelas bahwa kita akan melakukan dan mengatakan apa saja yang diperlukan jika garis merah kami telah dilewati", kepala staf angkatan bersenjata Turki Necdet Ozel mengatakan Sabtu (30/8/2014), menambahkan bahwa ini termasuk "integritas teritorial."

"Kami telah berjuang melawan perjuangan ini selama 30 tahun", tambahnya saat peraayaan yang diselenggarakan atas terpilihnya kembali Presiden Recep Tayyip Erdogan di istana kepresidenan Cankaya pada Hari Kemenangan, hari libur nasionalyang menandai pertempuran terakhir dalam Perang Kemerdekaan Turki.

Erdogan meluncurkan pembicaraan damai rahasia dengan pemimpin PKK yang dipenjara Abdullah Ocalan pada tahun 2012 untuk mengakhiri konflik yang telah merenggut sekitar 45.000 jiwa lebih dalam tiga dekade. Militer tidak termasuk dalam pembicaraan ini.

Para pemberontak menyatakan gencatan senjata Maret 2013, namun pembicaraan damai terhenti pada bulan September setelah pemberontak mengatakan mereka menangguhkan rencana mundur mereka dari tanah Turki sebagai protes terhadap kegagalan Ankara untuk melanjutkan reformasi.

Meskipun permusuhan sebagian besar telah mereda, kekerasan sporadis meletus di sebelah tenggara mayoritas Kurdi.

Ankara sekarang berusaha untuk memulai kembali pembicaraan damai dengan PKK, yang masuk daftar hitam sebagai kelompok teroris oleh Turki dan sekutu Barat-nya.

Pemerintah yang baru terbentuk diharapkan untuk menyajikan peta jalan pada bulan September.

Ozel namun menyesalkan bahwa pemerintah belum berbagi peta jalan bagi perundingan perdamaian dengan tentara, mengatakan mereka hanya mengikuti perkembangan melalui "media."

"Pemerintah memiliki kebijakan dan mengejar itu, tapi kita tidak tahu apa-apa tentang peta jalan mereka. Kami tidak terlibat di dalamnya. Berharap kami diminta untuk menyatakan pendapat", katanya.

Dalam pidato hari Kamis setelah pelantikannya, Erdogan bersumpah untuk memajukan proses perdamaian, dan mengatakan itu adalah "prioritas" miliknya.

Ocalan mengatakan awal bulan ini bahwa Turki berada di ambang "perkembangan bersejarah" dan bahwa konflik itu "akan segera berakhir."

Parlemen telah meloloskan RUU reformasi yang ditujukan untuk meringankan proses negosiasi dengan Kurdi.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top