wartaperang - Arab Saudi menjadi tuan rumah kamp-kamp pelatihan untuk setidaknya 10.000 pejuang Suriah di kota perbatasan dengan Irak dan Yordania dan 2 jam dari kota selatan Daraa Suriah, ahli mengatakan.

Kerajaan telah setuju untuk menjadi tuan rumah kamp-kamp pelatihan untuk pemberontak Suriah moderat sebagai bagian dari strategi luas Presiden Barack Obama untuk memerangi militan Negara Islam yang telah mengambil alih bagian dari Suriah dan Irak, pejabat AS mengatakan pada hari Rabu, menurut Reuters.

Hisham Melhem, analis Lebanon, yang berbasis di Washington, mengatakan bahwa pelatihan akan berlangsung di kota Saudi strategis afar al-Batin yang memiliki perbatasan yang luas dengan Irak dan Yordania.

Langkah ini akan memperkuat pemberontak Tentara Suriah Bebas (FSA) yang mengontrol sebagian besar wilayah selatan di Suriah, dimana kelompok radikal Negara Islam mengendalikan wilayah sangat luas di timur dan utara Suriah, kata para analis.

Menurut Melhem, tujuan pelatihan pemberontak moderat adalah untuk mengisi keamanan dan kevakuman militer di wilayah selatan yang diakibatkan oleh serangan udara AS.

Para pejabat AS mengatakan komponen penting dari rencana untuk melatih dan melengkapi para pemberontak Suriah, yang telah menerima dukungan Amerika sejauh ini, telah gagal menyatukan mereka menjadi kekuatan tempur yang kuat. Adalah kesediaan Saudi "untuk memungkinkan penggunaan wilayah mereka sebagai tempat pelatihan oleh Amerika", kata Reuters.

"Sekarang apa yang kita miliki adalah komitmen dari Kerajaan Arab Saudi untuk menjadi mitra penuh dengan kami dalam upaya itu, termasuk dengan menjadi tuan rumah program pelatihan", kata seorang pejabat senior AS kepada wartawan di sebuah panggilan konferensi.

Keputusan Saudi muncul ke permukaan setelah Obama berbicara melalui telepon pada hari sebelumnya dengan Raja Saudi Abdullah.

Arab Saudi, kekuatan Sunni Arab utama di wilayah tersebut, telah kecewa September lalu ketika Obama mundur dari melakukan serangan udara terhadap pasukan Assad atas penggunaan senjata kimia, dan telah menekan Washington untuk berbuat lebih banyak untuk memperkuat pemberontak Suriah yang sedang buruk dan tidak terorganisir.

"Kedua pemimpin sepakat bahwa oposisi Suriah yang kuat sangat penting untuk menghadapi para ekstremis seperti Negara Islam serta rezim Assad, yang telah kehilangan semua legitimasi", kata Gedung Putih.

Pemerintahan Obama menginginkan para pemberontak Suriah untuk memainkan peran dalam memerangi pasukan Negara Islam di dalam wilayah Suriah yang semakin kuat. Para pejabat AS menolak untuk menentukan di mana pada wilayah Saudi pemberontak akan dilatih.

Arab Saudi, eksportir minyak terbesar dunia, yang terkesima dengan kemajuan pesat Negara Islam tahun ini dan takut bila Kekhalifahan Islam bisa meradikalisasi beberapa warga negaranya sendiri. Para menteri luar negeri Liga Arab sepakat pada hari Minggu untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menghadapi Negara Islam.

sumber: ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top