wartaperang - Sebuah rencana penjualan senjata Israel termasuk drone ke Ukraina telah diblokir karena takut menimbulkan kemarahan bagi Rusia, televisi Saluran Dua Israel melaporkan pada hari Senin (Sep 15, 2014).

Penyiar mengatakan delegasi Ukraina telah mengunjungi Israel dengan maksud untuk memperoleh perangkat keras militer termasuk drone untuk melawan separatis pro-Rusia.

Namun tidak dilaporkan kapan kunjungan berlangsung atau kapan keputusan untuk menolak permintaan itu diambil.

Kementerian Pertahanan Israel telah memberikan lampu hijau untuk penjualan pesawat tanpa pilot yang diproduksi oleh perusahaan Aeronautics ke Ukraina, tapi kementerian luar negeri kemudian memveto penjualan tersebut.

Laporan televisi Senin mengatakan kementerian itu menyimpulkan bahwa penjualan dapat menyebabkan kemarahan di Rusia dan bisa memprovokasi Moskow untuk menjual lebih banyak senjata ke Suriah dan Iran, musuh negara Yahudi itu.

Seorang juru bicara kementerian pertahanan menolak untuk mengomentari laporan tersebut.

Gencatan senjata Ukraina yang goyah terus berlanjut di hari Senin dimana kedua saingan saling berperang ini saling menyalahkan atas hari paling berdarah di timur yang bergolak sejak gencatan senjata ditandatangani pada tanggal 5 September.

Pasukan pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia menuduh satu sama lain melanggar gencatan senjata yang pertama kali didukung oleh kedua pihak baik Kiev dan Moskow sejak pertempuran meletus pada bulan April.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top